Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan pengawasan protokol kesehatan terhadap perusahaan padat karya.
- Kena Demam Berdarah, Sudah Lima Anak Meninggal
- Breast Cancer Charity Day, Edukasi dan Deteksi Dini Kata Kunci
- Stunting Jadi Masalah Strategis Karena Terkait Eksistensi Masa Depan Bangsa
Baca Juga
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan pengawasan protokol kesehatan terhadap perusahaan padat karya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, Sakina Rosellasari, mengatakan, hingga saat ini, sebanyak 8.471 perusahaan telah dipantau, agar menerapkan kerja di rumah dan giliran kerja.
Menurutnya, sistem kerja di rumah dan giliran kerja itu, dapat membantu mengurangi resiko penyebaran Covid-19.
Untuk tenaga kerja bagian administrasi bekerja dari rumah atau WFH. Kalau untuk yang bagian produksi ada jadwal sifnya. Untuk perusahaan padat karya seperti itu,†kata Sakina, Selasa (15/6).
Sakina menambahkan, pada zona resiko tinggi penularan Covid-19 pihaknya melakukan koordinasi dengan pemda setempat.
Kata dia, khusus di Kudus, Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, telah melakukan pemantauan terhadap 777 perusahaan.
Meski demikian, pihaknya meminta manajemen perusahaan terus waspada. Pasalnya, ada kemungkinan transmisi penularan dari luar perusahaan.
Tetapi kan ada juga mobilisasi dari pekerja. Nah itu kami harapkan prokes ketat. Harus ada kewaspadaan akan varian baru,†tambahnya.
Menurutnya, hingga saat ini klaster keluarga masih menjadi risiko penularan tertinggi, dengan 62,6 persen.
"Sementara klaster perusahaan sebanyak delapan persen, dan klaster perkantoran dua persen dari total kasus," pungkasnya. [sth]
- Sudah Vaksin Lengkap, Masyarakat Tak Perlu Booster
- Pemerintah Terapkan Syarat Sertifikat Vaksin, Puan: Cakupan Vaksinasi Wajib Diperluas
- Tak Perlu Datang ke Kantor Cabang, MCS BPJS Kesehatan Jemput Bola Turun ke Masyarakat