Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan siap membantu Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah untuk menangani kasus Covid-19 di Lapas Nusakambangan, Cilacap.
- PDHI Cabang Jateng V Gelar Seminar Penanganan Dan Pengobatan Hewan Eksotis
- Pemkot Semarang Sediakan Fasilitas Vaksin Booster
- Kolaborasi dengan Pemprov Jateng, BPJS Kesehatan Apresiasi Komitmen Kepesertaan dalam Program JKN
Baca Juga
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan siap membantu Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah untuk menangani kasus Covid-19 di Lapas Nusakambangan, Cilacap.
Dia mengaku pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kakanwil Kemenkumham Jawa Tengah terkait kasus tersebut.
"Saya sudah cek dan minta laporannya. Semuanya tanpa gejala dan sudah diisolasi. Kakanwil menyampaikan sudah bekerjasama dengan Pemkab Cilacap. Saya minta untuk dipantau ketat," kata Ganjar, Sabtu (27/3).
Ganjar menilai, secara keseluruhan, pasien Covid-19 di Lapas Nusakambangan sudah ditangani secara baik. Meski demikian, dia meminta agar pengelola melakukan pengetatan dengan melarang tamu berkunjung.
"Selain itu, kalau ada napi dari tempat lain yang dipindahkan, ini mesti di-screening ketat untuk mendeteksi," tambahnya. Dia juga meminta para pegawai Lapas untuk berhati-hati dan disiplin menerapkan protokol kesehatan ketat. Mereka yang bisa berkegiatan di luar lapas, harus menjaga diri agar tidak menularkan pada warga binaan.
"Ada usulan ASN dan pegawai Lapas menjadi prioritas untuk divaksin, tentu akan kita dukung dan kita dorong ke pusat," imbuhnya. Termasuk usulan warga binaan mendapatkan prioritas divaksin.
Menurut Ganjar, hal itu perlu diperhatikan mengingat warga binaan sangat rentan karena tinggal di kamar dengan jumlah yang sangat banyak.
"Usulan Kakanwil agar warga binaan juga mendapatkan prioritas untuk divaksin, karena mereka juga kelompok rentan. Akan kami sampaikan usulan ini ke pusat agar jadi perhatian," pungkasnya. [sth]
- Belum Vaksinasi Covid-19, Jangan Harap Bisa Naik Angkutan Umum
- Dinas Kesehatan Lakukan ‘ORI’ Sebagai Upaya Penyebaran Wabah Difteri Di Semarang
- Dinkes Pekalongan Temukan Makanan Mengandung Formalin dan Pewarna Berbahaya