Pengamat Menilai Prabowo Tak Penting Lagi Bagi PKS

Bagi PKS, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah tidak penting lagi. Hal ini seiring dengan keluarnya surat edaran kepada semua jajaran kepengurusan PKS untuk hanya mengoptimalkan kampanye Sandiaga Uno di Pilpres 2019.


Begitu kata Ketua Pusat Kajian Literasi Media, Afriadi Rosdi dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Minggu (28/10) dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL

Dia menjelaskan ada tiga alasan yang membuat Prabowo tidak penting lagi bagi PKS.

Pertama, Prabowo sudah tak laku dijual, tidak bisa lagi mengangkat elektabilitas Prabowo-Sandi dalam mengejar ketertinggalan dari pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Jadi, partai-partai pendukung, termasuk PKS, hanya akan menghabiskan energi jika mengampanyekan Prabowo," jelasnya.

Menurut Afriadi, mengampanyekan Prabowo tidak akan membawa manfaat berarti bagi PKS dalam menembus Parliamentary Threshold (PT). Jika PKS mengampanyekan Prabowo, itu hanya akan menguntungkan Gerindra, memperbesar perolehan suara Gerindra di Pileg. Sementara suara PKS akan terus tergerus.

PKS menganggap Pileg lebih penting dibanding Pilpres. Prabowo-Sandi silakan saja kalah asal PKS bisa menembus PT. Sebaliknya, meskipun Prabowo Sandi menang tapi PKS gagal menembus PT, itu tetap saja kiamat bagi PKS karena eksistensi mereka sebagai partai jadi punah," sambung Afriadi.

Menurutnya, PKS saat ini sedang galau. Sebab, sejumlah lembaga survei menyebut bahwa PKS terancam bisa memenuhi target 4 persen PT. Ditambah lagi, soliditas PKS semakin hari semakin memperihatinkan, sedang berada di titik nadir.

Pengurus PKS di berbagai daerah sudah mengundurkan diri dan lebih semangat membesarkan Garbi (Gerakan Arah Baru Indonesia) yang diinisiasi Anis Matta, Fahri Hamzah, dkk yang disingkirkan oleh pemegang tampuk kekuasaan PKS sekarang," tukasnya.