Penghentian Liga Indonesia, PSIS Merasa Dirugikan

Menanggapi penghentian sementara Liga 1 dan Liga 2 Indonesia, PSIS Semarang merasa dirugikan.


CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menuturkan keputusan pemerintah dalam menghentikan liga sepak bola itu sungguh memberatkan. Menurutnya, meski liga dihentikan sementara, namun pengeluaran tim terus berjalan.

"Kami merasa sangat keberatan karena sebulan biaya yang dikeluarkan klub rata-rata Rp. 1 Miliar. Itu kerugian sangat besar bagi klub-klub," katanya saat dihubungi, Rabu (26/9).

Lebih jauh, Yoyok juga menyayangkan penghentian liga pada saat Skuad Mahesa Jenar itu sedang on fire. Dia menilai penghentian bisa mengendurkan semangat tim untuk memburu poin.

Meski demikian, Yoyok mengaku tetap mengikuti keputusan pemerintah. Disinggung mengenai agenda tim selama liga dihentikan, Yoyok mengatakan tim akan bekerja seperti biasanya.

Pemain tidak libur,  pemain tetep latihan dan akan kita carikan lawan uji coba," bebermya.

Yoyok juga menyayangkan terjadinya kerusuhan suporter yang menewaskan Pendukung Persija Jakarta, Haringga Sirilia. Dia berharap, PSSI dapat segera memberikan sanksi yang tegas dan memberikan efek jera kepada para suporter yang ada di Indonesia.

"Jangan lagi ada korban jiwa, harus dihukum berat klub dan suporternya untuk efek jera," tegasnya.