Tidak berhenti di dugaan tagihan fiktif, PT Sparta Putra Adhyaksa juga melaporkan dugaan mafia pelabuhan khusus PLTU Batang. Hal itu dikemukakan kuasa hukum PT Sparta Putra Adhyaksa, M Zaenudin.
- Tambah Lagi, Korban Sodomi Batang Kini 24 Anak
- Niat Untung, Jadi Buntung: Dua Pencuri Kena Batunya
- Buntut Penyidikan Judol, Hotel Arrus Disegel
Baca Juga
Ia langsung mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membuat laporan atas nama kliennya, Didik Pramono. Perusahaan kliennya bergerak di bidang keagenan kapal Niaga dan menyediakan jasa pelayanan kapal di pelabuhan.
"Kami ke KPK pada Kamis (14/07) untuk menginformasikan mafia pelabuhan," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (16/7).
Ia menyebut salah satubentuk dugaan mafia pelabuhan yang diinformasikannya berkaitan dengan cara usaha pengelolaan pelabuhan. Yaitu, ada dugaan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
Zainudin juga menuturkan alasannya melapor agar KPK mengungkap informasi yang diberikannya.
Ia tidak hanya memberi informasi tapi juga sejumlah barang bukti dan juga dokumen pendukung yang diperlukan. Jadi tidak hanya asal melapor.
"Pihak KPK sendiri menyatakan siap menindak lanjuti informasi kami. Harapannya bisa menjadi pembuka dan pintu masuk adanya dugaan oknum pejabat maupun pengusaha yang bermain di pelabuhan khusus PLTU Batang," jelasnya.
Dugaan kasus tagihan bodong atau fiktif senilai ratusan juta rupiah terjadi di pelabuhan khusus di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang memasuki babak baru. Seorang staf Badan Usaha Pelabuhan (BUP) berinisial RY ditetapkan sebagai tersangka.
Kasus itu melibatkan perusahaan keagenan kapal PT Sparta Putra Adhyaksa dengan BUP atau pengelola Pelabuhan.
"Kami mengapresiasi kinerja Satreskrim Polres Pekalongan Kota yang sudah menetapkan satu tersangka," kata kuasa hukum PT Sparta Putra Adhyaksa, M Zaenuddin.
- Kepergok Bobol Konter HP, Empat Pemuda Di Ngaliyan Babak Belur Dihajar Massa
- Polres Batang Bekuk Residivis Pembobol 11 SD Negeri, Dua Pencuri Masih Buron
- Misteri Kematian Pria Di Kamar Mandi Masjid Karanganyar, Polisi Selidiki Luka Tusuk