Peringati 80 Tahun Konferensi Wannsee, Jerman dan Israel Kecam Penyangkalan Holocaust

Villa tempat penyelenggaraan Konferensi di Wansee 20 Januari 1942 sekarang menjadi museum Holocaust. foto:  Annette Riedl/DPA
Villa tempat penyelenggaraan Konferensi di Wansee 20 Januari 1942 sekarang menjadi museum Holocaust. foto: Annette Riedl/DPA

Dubes Jerman di Israel dan Dubes Israel di Jerman mengeluarkan seruan bersama mengecam keras penyangkalan Holocaust, dalam rangka memperingati 80 tahun Konferensi Wannsee. Kedua diplomat menulis di harian Israel dan Jerman. Dalam tulisannya, mereka mengatakan penyangkalan Holocaust mengancam koeksistensi damai di seluruh dunia.


Dikutip dari Deutsche Welle (DW), Duta Besar Jerman di Israel Susanne Wasum-Rainer dan Duta Besar Israel di Jerman Jeremy Issacharoff menulis seruan bersama menentang penyangkalan Holocaust. Susanne Wasum-Rainer menulis  di harian Jerman "Tagesspiegel" dan Jeremy Issacharoff menulis di harian Israel "Maariv". Tulisan itu diterbitkan hari Kamis (20/1) dalam rangka peringatan 80 tahun Konferensi Wannsee, di mana para pejabat tinggi Nazi melakukan rapat koordinasi pembasmian Yahudi di Eropa.

Israel dan Jerman pada hari Kamis juga akan mengajukan rancangan resolusi ke Majelis Umum PBB untuk menolak dan mengutuk penyangkalan Holocaust.

"Resolusi ini dimaksudkan untuk menjadi isyarat harapan dan inspirasi bagi semua negara dan masyarakat yang berdiri untuk keragaman dan toleransi, memperjuangkan rekonsiliasi, dan memahami bahwa peringatan Holocaust sangat penting untuk mencegah kejahatan seperti itu terjadi lagi," tulis kedua diplomat.

Kedua duta besar mengatakan, penolakan Holocaust adalah serangan terhadap para korban dan keturunan mereka, orang-orang Yahudi, dan serangan pada "kondisi dasar masyarakat yang damai dan hidup berdampingan secara damai di seluruh dunia."

Pada 20 Januari 1942, para pejabat tinggi Nazi menggelar rapat kordinasi di sebuah vila di tepi danau Wannsee di Berlin untuk membahas pembunuhan sistematis sekitar 11 juta orang Yahudi di Eropa. Hadir dalam rapat itu antara lain Kepala Staf Keamanan Nasional Reinhard Heydrich, pimpinan milisi Nazi SS Heinrich Himmler, perwira tinggi SS Adolf Eichmann, dan Kepala Biro Perencanaan Hermann Göring.

Protokol pertemuan tahun 1942 itu kini dipamerkan di lokasi konferensi yang sekarang menjadi Museum Holocaust dengan pameran tentang Koferensi Wannsee dan Perencanaan Genosida Yahudi di Eropa.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan, bahkan 80 tahun setelah Konferensi Wannsee, penting untuk mengingat bagaimana para diplomat Jerman juga terlibat dalam kejahatan Nazi.

"Pejabat dari Kementerian Luar Negeri yang menempatkan diri mereka pada layanan kejahatan dan genosida oleh rezim Nazi juga harus disalahkan," katanya. Menlu Jerman memperingati para korban Holocaust dan berjanji: "Kami tidak akan pernah melupakan apa yang dilakukan Jerman terhadap mereka."

Rancangan resolusi yang diajukan Jerman dan Israel ke Majelis Umum PBB mengusulkan definisi yang seragam tentang anti-Semitisme dan investasi dalam pendidikan dan peningkatan kesadaran. Resolusi itu juga menuntut agar perusahaan pengelola  media sosial untuk mengambil langkah aktif untuk memerangi penyangkalan Holocaust.

Majelis Umum PBB menetapkan 27 Januari sebagai hari peringatan internasional untuk menghormati para korban Holocaust, yang juga dikenal sebagai Hari Peringatan Holocaust Internasional. Pada 27 Januari 1945, pasukan Uni Soviet memukul mundur pasukan Jerman dan masuk ke kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia. Lebih satu juta orang dibunuh di kamp konsentrasi ini. Sedangkan di seluruh Eropa, terdapat kira-kira enam juta lebih orang Yahudi dibantai oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia kedua.