Perjuangan Afuk Kembalikan STNK Dan KTP Berbuah Sepeda Baru

Sosok pria bernama Tan Ie Hok alias Afuk, pria kelahiran Solo ini sangat fenomenal dan menjadi viral belakangan ini di tengah maraknya berita politik yang mendominasi pemberitaan di tanah air.


Aksi nekat pria paruh baya yang beralamat  di RT 4/9 Purwopuran, Jebres, Solo ini membuat sebagian masyarakat yang mendengan kisahnya hanya bisa gelengkan kepala.

Bahkan  sebelum berangkat ke Pasuruan, Afuk harus  menjual handphone miliknya seharga Rp 650 ribu untuk bekal di perjalanan dan memperbaiki sepedanya.

Bayangkan saja dengan menggunakan sepeda angin, Afuk mengayuh sepeda tuanya sejauh ratusan kilo meter menuju Pasuruan hanya untuk mengembalikan sebuah STNK dan KTP yang ditemukannya di dekat Kandang Menjangan, Kartosuro.  

Kala itu Afuk baru dalam perjalan pulang dari Jogjakarta dengan menggunakan sepeda angin. Ditengah perjalanan dirinya melihat STNK dan KTP dan stiker salah satu komunitas sepeda motor. Awalnya Afuk menelepon nomer yang ada di striker tersebut. Namun tidak ada respon.

"Akhirnya saya ingin kembalikan langsung ke orang yang ada di alamat tersebut, di Pasuruan," ungkap Afuk kepada RMOLJateng, Jumat (27/9).  

Alasan Afuk nekat mengembalikan STNK dan KTP semata-mata karena ingin membantu dan berbuat baik kepada sesamanya.  Menurutnya sejak kecil dirinya selalu di didik orang tua agar selalu berbuat baik kepada sesama tanpa meminta imbalan.

"Saya ikhlas bantu. Saya gak mau imbalan, karena sejak kecil di didik orang tua untuk selalu berbuat baik tanpa harus meminta imbalan. Pokoknya ikhlas," tegas Afuk.

Melihat semangat dan keikhlasan Afuk, banyak pihak yang memberikan apresiasi kepada pria yang setiap harinya bekerja serabutan ini. Salah satunya dari Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Surakarta. Karena sikap dari Afuk sejalan tujuan PMI membantu sesama tanpa dengan penuh keikhlasan.

Sekretaris PMI Cabang Surakarta, Sumartono Hadinoto sampaikan pihaknya mendengar  apa yang dilakukan oleh seorang Afuk. Seorang yang memiliki keikhlasan tinggi dalam menolong sesama tanpa  mengharapkan balas jasa.

Dengan bersepeda menempuh jarak ratusan kilometer untuk mengembalikan barang yang ditemukannya di jalan berupa STNK dan KTP.

Menurutnya kisah Afuk sangat menginspirasi banyak kalangan. Tindakan yang dilakukan Afuk sangat menjadi contoh baik bagi siapapun baik yang ada di PMI maupun masyarakat lain di luar sana.

"Kami berharap keikhlasan (Afuk) bisa  terus memotivasi siapa saja. Dan itu diterapkan di oleh semuanya Indonesia  akan semakin luar biasa," ungkap Sumartono.

Hari ini, lanjut Sumartono PMI bersama beberapa pihak memberikan apresiasi kepada kegigihan Afuk yang terus menebar kebaikan tanpa memikirkan kondisinya sendiri.

"Ini ada beberapa hadiah yang disalurkan melalui PMI Solo dari beberapa pihak untuk mengapresiasi tindakan pak Afuk yang luar biasa. Semoga (kebaikan dan keikhlasan) bisa menjadi contoh semuanya," pungkasnya.