Untuk memudahkan konsumen dalam memilih corak batik, para perajin batik Purbalingga mendirikan pusat batik yang diberi nama Wastralingga.
- Polda Jateng Bekali Ratusan Satpam Pelatihan Gada Pratama di Kota Tegal
- Jumat Berkah Polres Wonogiri Salurkan Beras Dua Ton
- Disambut Rintik Hujan, Jokowi Sapa Warga Solo
Baca Juga
Counter batik Purbalingga ini berada di komplek Taman Kota Usman Janatin. Wastralingga merupakan kumpulan dari 20 sentra batik yang beranggotakan 470 perajin batik Purbalingga.
Ketua Sentra Batik Purbalingga Yoga Prabowo menjelaskan, Wastra berarti kain yang memiliki nilai budaya, sedangkan Lingga berasal dari kata Purbalingga.
Wastralingga secara filosofi mengandung makna kain yang bernilai budaya yang berasal dari Purbalingga." jelas Yoga saat peresmian Wastralingga, Minggu (5/7).
Didirikannya Wastralingga dilatarbelakangi seringnya konsumen merasa kesulitan dalam mencari corak khas batik Purbalingga.
Pasalnya di wilayah Kabupaten Purbalingga banyak terdapat sentra-sentra batik, yang tersebar di sejumlah kecamatan dengan jarak yang cukup jauh.
Selama ini sentra batik yang cukup populer di Purbalingga diantaranya sentra batik Galuh, Selabaya, Limbasari, Majapura, Tlagayasa, Karangduren, Karangtalun, Pekiringan, Karangcengis, Tlahap Lor dan Tlahap Kidul serta sentra batik Cipaku dan Metenggeng di Kecamatan Mrebet.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengatakan, Wastralingga dapat menjalin relasi dengan biro-biro perjalanan, sehingga ketika ada wisatawan datang ke Purbalingga dan ingin membeli batik Purbalingga langsung diarahkan ke Wastralingga.
Kebetulan Wastralingga bersebelahan dengan showroom TukaTuku Purbalingga. Showroom Tuka-tuku Purbalingga menyediakan produk-produk UMKM Purbalingga.
Wastralingga dipersiapkan untuk para perajin Batik Purbamingga sebagai salah satu tempat promosi batik.
Pasalnya salah satu permasalahan para pembatik berupa permasalahan promosi. Sehingga dengan adanya Wastralingga diharapkan mampu meningkatkan pemasaran batik Purbalingga.
Meski di tengah pandemi Covid-19, para perajin batik Purbalingga tetap eksis, mereka tetap berkarya dan membuat karya batik baru.
Kedepan akan dikerjasamakan dengan travel/biro perjalanan agar semua wisatawan dihentikan di sentra batik Wastralingga." jelas Tiwi.
- Pasca Gempa Susulan, Pemdes Banyubiru Topang 9 Dusun Rawan Bencana
- Bupati Purbalingga Lepas Keberangkatan Perangkat Desa Ikuti Silatnas di Jakarta
- Umat Budha di Semarang Rayakan Waisak Damai dan Khidmat