Terobosan baru dilakukan Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dengan memanfaatkan drone dan kecerdasan buatan (AI) untuk memeriksa keandalan sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di wilayah Riau.
- Sewindu Ganjar Pranowo Pimpin Jawa Tengah: Sikat Intoleran, Apresiasi Kesenian, Tapi Minim Anggaran
- Sewindu Ganjar Pranowo Pimpin Jawa Tengah: Ekonomi Tumbuh Positif, Pariwisata Terpuruk, dan PR Tuntaskan Kartu Tani
- Belum Selesai: Perjuangan Ulama Rembang dan Warga Kendeng Tolak Pabrik Semen
Baca Juga
Penggunaan teknologi AI ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh perusahaan pengembang proyek PLTS di Indonesia.
Dengan pemanfaatan drone dan AI untuk analisis data, deteksi dini terhadap anomali atau degradasi sistem secara lebih tepat. Aktivitas ini merupakan bagian dari pemeliharaan berkala guna memastikan sistem tetap beroperasi secara andal dan optimal.
“Pemanfaatan teknologi canggih ini merupakan bagian dari komitmen kami menyediakan kualitas layanan prima kepada konsumen,” ujar Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE, Norman Ginting, Kamis, 24 April 2025.
Pemanfaatan teknologi ini merupakan kerja sama Pertamina NRE dan Terra Drone Indonesia. Drone yang digunakan merupakan seri dengan teknologi tercanggih.
Teknologi ini memungkinkan pengambilan citra untuk mendeteksi titik panas atau anomali pada panel surya secara lebih tepat dan cepat. Dengan jangkauan area luas dalam waktu singkat, inspeksi yang dilakukan lebih efisien dan dapat meminimalisasi risiko dibandingkan metode konvensional.
Hasil dari inspeksi ini membantu tim teknis Pertamina NRE melakukan analisa menyeluruh terhadap performa sistem. Data visual yang dikumpulkan memberikan gambaran akurat untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat terkait langkah perbaikan atau optimalisasi.
Bila ditemukan panel dengan suhu berlebih atau gejala degradasi, tindakan preventif segera dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyebut, langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memastikan performa optimal seluruh infrastruktur energi bersih di wilayah operasional.
Pengembangan energi hijau rendah karbon menjadi salah satu strategi bisnis Pertamina. Untuk itu, Pertamina juga memperdalam berbagai inovasi dan pemanfaatan teknologi.
"Pertamina NRE memiliki peran besar untuk pengembangan energi hijau dan kami mengapresiasi langkahnya untuk menggunakan teknologi kecerdasan buatan," jelas Fadjar.
- Sewindu Ganjar Pranowo Pimpin Jawa Tengah : Jungkir Balik Melawan Covid-19, Jateng Masih Penyumbang Terbesar Nasional
- Bangkit Menata Kehidupan, Kembali Ke Masyarakat
- Jelang Puncak Ibadah Haji, Pj Bupati Kudus Sapa 1395 Jamaah Haji asal Kota Kretek