Pertumbuhan ekonomi Jepang mengalami rebound untuk kuartal III tahun ini setelah terjun bebas karena pandemi Covid-19.
- Megawati Penuhi Undangan Paus Fransiskus Ke Vatikan
- China Perluas Kekuatan Nuklir
- Bantuan 300 Konsentrator Oksigen Dari India Tiba Di Tanjung Priok
Baca Juga
Pertumbuhan ekonomi Jepang mengalami rebound untuk kuartal III tahun ini setelah terjun bebas karena pandemi Covid-19.
Dilansir dari Kantor Berita RMOL, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi negeri sakura sendiri dipengaruhi oleh bertambahnya ekspor dan konsumsi.
Data dari Kantor Kabinet menunjukkan terjadi ekspansi sebesar 21,4 persen dalam produk domestik bruto (PDB) Jepang. Angka itu lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, yaitu 18,9 persen.
Selain itu, angka tersebut juga menandai kenaikan pertama dalam empat kuartal, mengikuti anjloknya pertumbuhan ekonomi kuartal kedua, April hingga Juni, yaitu 28,8 persen.
Dimuat Reuters, itu adalah ekspansi terbesar Jepang sejak 1980.
Meski begitu, banyak analis memperkirakan rebound tidak akan berlangsung lama mengingat terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di dalam dan luar negeri.
"Perekonomian pulih dari titik terendah pada April-Juni tetapi kebangkitan baru-baru ini dalam kasus corona di Jepang dan Eropa mengindikasikan laju pemulihan pada Oktober-Desember akan lebih lemah daripada Juli-September," tutur kepala ekonom pasar di Daiwa Securities, Mari Iwashita.
Iwashita menjelaskan, dampak pandemi kemungkinan akan memaksa Bank of Japan untuk memperpanjang program pendanaan perusahaannya melebihi batas waktu Maret hingga akhir tahun atau Januari.
Secara triwulanan, ekonomi Jepang tumbuh 5 persen, lebih cepat dari perkiraan 4,4 persen, keluar dari resesi.
Konsumsi swasta, yang membentuk lebih dari separuh ekonomi, naik 4,7 persen pada Juli-September dari kuartal sebelumnya, mengingat Jepang memberlakukan langkah-langkah penguncian untuk mencegah penyebaran virus.
Itu adalah kenaikan konsumsi pertama dalam empat kuartal karena lonjakan permintaan mobil hingga kegiatan rekreasi. Angka itu juga menandai lompatan tercepat sejak data pembanding dimulai pada 1980.
Permintaan eksternal juga mengalami peningkatan yang mendorong ekspor sebesar 7 persen. Tetapi belanja modal turun 3,4 persen karena ketidakpastian pandemi.
Jepang sejauh ini telah mengumumkan dua paket stimulus senilai 2,2 triliun dolar AS untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 untuk sektor kesehatan hingga bantuan tunai untuk rumah tangga dan pinjaman usaha kecil.
- Siput Macan Tutul Teror Taman Alam Polandia
- Kapak Berusia Ratusan Tahun Ditemukan Di Maroko
- Hampir 33.000 Anak Jadi Korban Keganasan Perang Afghanistan