Perumahan di kawasan wisata menjadi magnet bagi masyarakat. Kemudahan fasilitas menjadi pertimbangan dalam membeli sebuah hunian.
- Alun-alun Johar Siap Ditempati Awal Tahun 2022
- Demi Temukan Produsen dengan Pembeli Luar Jawa, Youtuber Asal Makassar Datangi Pekalongan
- Mahendra Siregar: Stabilitas Sistem Keuangan Masih Terjaga Ditengah Tingginya Inflasi Global
Baca Juga
Direktur Bisnis and Development, PT Andara Rejo Makmur, Indra Tirta Sutarto mengatakan, kawasan perumahan The B Andara City Purworejo memiliki latar belakang historis. Kawasan tersebut berada di kawasan Benteng Pendem dengan arsitektur Negeri Sakura yang dilengkapi masjid bergaya Pagoda.
"Kami ingin memadukan pemukiman dan sejarah. Tak sekedar membangun rumah tetapi ada upaya untuk mengingat nilai kesejarahan perjuangan bangsa serta melestarikan kawasan wisata Benteng Pendem yang sering terlupakan. Maka kawasan ini akan kami permak agar terlihat semakin menarik dengan tambahan pemukiman dan Masjid Pagoda," kata Indra Tirta Sutarto, di Solo, Kamis (24/2).
Benteng Pendem Kalimaro, di Desa Bapangsari Purworejo, Jateng merupakan peninggalan zaman penjajahan Jepang. Benteng dibangun sebagai pusat pertahanan dan pelatihan perang parit tentara Jepang kala itu. Dibangun di atas perbukitan Menoreh pada tahun 1942, total benteng berjumlah 11 bangunan dan terletak di tiga desa yakni Desa Bapangsari, Desa Dadirejo dan Desa Tlogo Kotes, Kecamatan Bagelen, Purworejo, Jateng.
Developer Andara Rejo Makmur bermaksud merevitalisasi kawasan tersebut yang kini menjadi kawasan wisata sejarah, dengan menambahi sejumlah fasilitas di antaranya Pagoda yang juga berfungsi sebagai menara pandang ke pantai, lalu serta menambah kawasan pemukiman agar kawasan tersebut makin terlihat ramai dan tidak suram.
“Dengan adanya pemukiman yang sengaja kami pilih di kawasan wisata ini, maka akan menjadi daya tarik dan suasana tambah rejo (makmur)," tambah Indra.
Indra Tirta optimis wahana wisata Benteng Pendem Kalimanjaro dan lokasi sekitar perumahan akan berkembang pesat karena berada 5 menit dari Bandara Internasional Yogyakarta.
"Apalagi di sekitar bandara sudah mulai terlihat beberapa pembangunan hotel berbintang, rumah sakit, perguruan tinggi sehingga harapannya membawa dampak pertumbuhan ekonomi bagi wilayah sekitar," katanya.
- BBM Naik, Pengamat: Subsidi Angkutan Umum Jangan Dipangkas
- Go Nasional, UMKM Perlu Branding
- Pengelolaan Risiko Lebih Matang, SG Catatkan Skor Tertinggi RMI Assessment Tahun 2022