Kejaksaan Negeri Batang mengeksekusi terpidana perusak pipa saluran air wudhu, Much Syafii warga Desa Lebo RT 03, RW 03 Kecamatan Warungasem.
- Polrestabes Semarang Tetapkan 10 Orang Tersangka Judi Kasino Di Puri Anjasmoro
- Perguruan Silat Punya Tradisi, Pemerintah Punya Peraturan
- Perampok Bersenpi Gasak Rumah Mewah Milik Juragan Pakan Ternak di Batang
Baca Juga
Kelompok-kelompok tenaga medis di Jepang bersatu mendeklarasikan keadaan darurat medis.
Hal ini seiring dengan semakin besarnya tekanan pandemi Covid-19.
Asosiasi dokter, perawat, dan kelompok medis nasional lainnya di Jepang mengumumkan keadaan darurat medis pada Senin (21/12). Mereka mendesak pemerintah untuk mendukung sistem kesehatan yang babak belur diserang virus corona.
"Penyebaran infeksi virus corona tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Jika dibiarkan, orang-orang di Jepang tidak akan dapat menerima perawatan medis secara teratur, apalagi untuk Covid-19," ujar para tenaga medis dalam pernyataan bersama yang dikutip Reuters.
Totalnya ada sembilan kelompok yang menyatakan deklarasi tersebut, termasuk asosiasi dokter gigi hingga apoteker.
Dalam pernyataannya, mereka meminta pemerintah memberikan bantuan yang tepat kepada para petugas medis di garda depan, dan masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi secara menyeluruh.
Walaupun wabah Covid-19 di Jepang tidak separah Amerika Serikat (AS) dan Eropa, tetapi sudah mengalami lonjakan kasus yang signifikan pada bulan ini.
Secara keseluruhan, Jepang sudah mengonfirmasi lebih dari 201 ribu kasus Covid-19, dengan 2.965 kematian.
Menjelang musim liburan, para tenaga medis khawatir fasilitas kesehatan akan kewalahan karena kekurangan staf
Penyebaran infeksi virus corona tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
Jika dibiarkan, orang-orang di Jepang tidak akan dapat menerima perawatan medis secara teratur, apalagi untuk Covid-19," ujar para tenaga medis dalam pernyataan bersama yang dikutip Reuters.
Totalnya ada sembilan kelompok yang menyatakan deklarasi tersebut, termasuk asosiasi dokter gigi hingga apoteker.
Dalam pernyataannya, mereka meminta pemerintah memberikan bantuan yang tepat kepada para petugas medis di garda depan, dan masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi secara menyeluruh.
Walaupun wabah Covid-19 di Jepang tidak separah Amerika Serikat (AS) dan Eropa, tetapi sudah mengalami lonjakan kasus yang signifikan pada bulan ini.
Secara keseluruhan, Jepang sudah mengonfirmasi lebih dari 201 ribu kasus Covid-19, dengan 2.965 kematian.
Menjelang musim liburan, para tenaga medis khawatir fasilitas kesehatan akan kewalahan karena kekurangan staf. Demikian dikutip dari Kantor Berita RMOL.
- Dit Res Narkoba Polda Jateng Tangkap 353,99 Gram Sabu di Jepara
- Kapolsek Candisari, Pelaku Cabut Bendera Parpol untuk Melakukan Penyerangan
- Jembatan Merah Purbalingga, Jembatan Kebanggaan Yang Digerogoti Korupsi