Tragedi bom tiga gereja di Surabaya tidak boleh diperkeruh dengan pernyataan-pernyataan elite politik dan tokoh masyarakat.
- Jelang Detik Akhir, Partai Ummat Dukung Teguh-Bambang Gage
- Siapapun Bisa Jadi Ketum, PPP Siap Gelar Muktamar
- Ditodong Siapa Sosok Calon Wali Kota Salatiga Penggantinya, Politisi Senior PKS Sebut Menunggu Hilal
Baca Juga
Hal itu dikatakan Wakil Sekretaris Umum PGI, Pendeta Krise Gosal, mewakili lembaganya menanggapi teror bom di tiga gereja di Kota Surabaya, tadi pagi (Minggu, 13/5). Saat berita ini dinaikkan, jumlah korban tewas sudah mencapai 17 orang.
"Semua komentar miring ini justru memperkeruh keadaan," ujar Krise kepada wartawan di Grha Oikumene, Salemba, Jakarta, Minggu (13/5) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Permintaannya itu terutama ditujukan kepada kalangan elite politik dan tokoh-tokoh masyarakat.
"Janganlah menggunakan peristiwa kekerasan dan tindak terorisme ini untuk menangguk kepentingan politik sesaat," tegasnya.
Menurut dia, masa depan bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila menjadi taruhan dalam upaya pemberantasan terorisme.
PGI sendiri menyerahkan sepenuhnya usaha pemulihan keamanan paska Bom Surabaya kepada pihak keamanan. PGI juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kedamaian.
"Kami mendukung sepenuhnya tindakan negara dalam memberantas semua perilaku kekerasan dan aksi-aksi terorisme di tanah air tercinta," ungkap Krise.
- Sumbangkan Hak Pilihnya, Warga Binaan Rutan Banjarnegara Ikut Nyoblos
- Kasdim 0714 Salatiga: Waspadai Kelompok Radikal
- Masih Ungkit Logistik, Bukti Pendukung Prabowo Tidak Percaya Diri