PGRI Salatiga Minta Ratusan Guru Yayasan Masuk Warga Terdampak Covid-19

PGRI Salatiga meminta agar Pusat Data Informasi (pustadin) Covid-19 Kota Salatiga turut memasukkan guru di bawah naungan yayasan sebagai penerima bantuan warga Salatiga terdampak Covid-19.


Kita punya sekitar 300an guru dari 30an sekolahan yayasan mulai dari RA hingga sekolah lanjutan. Ratusan guru yayasan ini turut menjadi korban terdampak Covid-19," kata Ketua PGRI Salatiga.

H Zaenuri MPd usai beraudensi dengan Ketua DPRD Salatiga dan beberapa anggota lainnya, di Gedung DPRD, Kamis (14/5).

Dikatakan Zaenuri, pengurus PGRI memiliki alasan mengapa meminta Pusdatin Covid-19 Kota Salatiga ikut memperhatikan para guru yayasan.

Selama pandemi Covid-19, dibarengi sekolah diliburkan praktis guru-guru yayasan tidak digaji. Alhasil, penghasilan satu-satunya dari mengajar tak ada lagi. Sementara, saat pendataan di tingkat RT para guru dinilai dari keluarga mampu.

"Seragamnya saja guru, tapi mereka bukan ASN yang tidak 'ngajar' tetap ditanggung pemerintah. Guru yayasan ini hidupnya dari mengajar, selama pandemi dan sekolah diliburkan praktis tidak ada pemasukan untuk biaya hidup," tandasnya.

Ia berharap, jika Pusdatin Covid-19 Kota Salatiga merealisasikan permohonan PGRI Salatiga dapat meringankan beban guru-guru yayasan.