PHK Massal Ribuan Buruh Di Jawa Tengah

Disnakertrans Usahakan Korban PHK Mendapatkan Hak Pesangon 
Demo May Day Ribuan Buruh Di Jawa Tengah Di Depan Kantor Gubernur Menyampaikan Tuntutan Kenaikan UMK Dan Jaminan Kesejahteraan, Mei 2024. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah
Demo May Day Ribuan Buruh Di Jawa Tengah Di Depan Kantor Gubernur Menyampaikan Tuntutan Kenaikan UMK Dan Jaminan Kesejahteraan, Mei 2024. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah

Ribuan tenaga kerja atau buruh perusahaan di Jawa Tengah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. 


Data Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah, 9.133 orang buruh alami PHK. Namun, jumlah sebesar itu masih perlu diverifikasi Dinaskertrans di seluruh daerah kabupaten dan kota dan angkanya bisa lebih dari itu. 

Sektor industri tekstil dan garmen menyumbangkan angka PHK buruh terbanyak dibandingkan bidang lain. 

Kepala Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Aziz, mengatakan pihaknya sedang berusaha menyelesaikan hak dan kewajiban pesangon buruh mengalami PHK. 

"Kita upayakan para buruh mendapatkan hak mereka pesangon dan jaminan. Dalam tahun ini juga, kita pastikan sudah bisa diterima para buruh," kata Aziz, dikonfirmasi Minggu (08/09). 

Tingginya jumlah PHK di Jawa Tengah ini, tambah Aziz, faktornya beragam, tetapi pihaknya menyayangkan ekspor ke luar negeri tujuan beberapa negara turun.

Hambatan krisis ekonomi beberapa negara mempengaruhi ekspor membuat omzet didapatkan industri di bawah target, sehingga rugi. 

Namun, Aziz optimis, bisa mendapatkan hasil lebih baik dalam ekspor terutama tekstil. 

"Kita masih bisa memperbaiki hasil minus tahun ini dengan memperluas cakupan pasar internasional. Ekonomi beberapa negara sekarang lesu karena perang geopolitik Rusia-Ukraina. Kami berupaya meningkatkan produksi skala ekspor ke beberapa negara tujuan baru," terang Aziz. 

Selain itu, industri Jawa Tengah dibandingkan beberapa provinsi lain, menurut Aziz, dalam hal investasi, lebih baik. Investasi di Jawa Tengah selama 2024 tumbuh didukung masuknya investor baru. 

"Nggak perlu khawatir. Investasi Jawa Tengah tahun ini tumbuh dan juga memperoleh investor baru. Termasuk tahun depan, ada beberapa sektor baru investasi dapat semakin dilirik. Sehingga, kebutuhan industri terhadap tenaga kerja juga meningkat, masyarakat tetap berpeluang terserap industri-industri baru," terang Aziz.