Pianis Jefri Setiawan memecahkan rekor bermain piano selama 6 jam di Dubai tahun lalu, dan kali ini Jefri kembali berhasil memainkan piano tanpa henti dengan mata tertutup di Sydney Australia.
- Gelar Pameran Seni, Lesbumi Blora Sampaikan Tiga Program Unggulan
- Menari Bersama Anak Desa, Jepara Bikin Kagum Wamen Giring
- Menparekraf Kawal Tiga Pemuda Pemimpin Solo
Baca Juga
Jefri memecahkan rekor dunia bermain piano dengan mata tertutup dalam penampilannya pada memorizing the songs while playing the piano non-stop blindfolded for the longest time in the world, di Master Piano Institute, Suite 10, 301 Castlereagh Street, Sydney, NSW, 2000, Australia.
Di hadapan dewan Juri Ms. Seema Balakrishna dan Ms. Malathi Madhavan dari URF. Jefri diminta menghafal dan memainkan piano selama 90 menit tanpa henti dengan mata tertutup untuk 170 lagu.
Namun hanya sampai pada 45 lagu, dewan juri telah menyatakan bahwa Jefri telah berhasil memenuhi apa yang disyaratkan dan diharapakan oleh Dewan Juri sehingga Jefri dapat meraih empat penghargaan sekaligus yaitu Rekor Dunia World Talent Book kategori: "Memorized Songs While Playing Piano non-stop Blindfolded for the Longest Time", dan URF Asian Records “Memorizing Songs While Playing Piano non-stop Blindfolded for the Longest Time”.
Selain itu Jefri juga dianugerahi ABR Icon Awards 2023 kategori "Top Talent of The Year 2023", satu dari 18 orang yang dipilih dari 186 pemegang rekor ABR serta penghargaan dari Master Piano Institute atas prestasinya tersebut.
Penampilan Jefri di Sydney, Australia terselenggara atas kerja sama KJRI Sydney dan Universitas Gunadarma serta Universitas Yarsi Jakarta.
Penampilan Jefri di Sydney dihadiri oleh Vedi Kurnia Buana, Konsul Jenderal RI Sydney, Prof. Dr. Margianti MM., Rektor Universitas Gunadarma, Prof. dr. Fasli Jalal Ph.D. Rektor Yarsi Jakarta, Prof Dr. Didin Mukodim, MM (Wakil Rektor IV Universitas Gunadarma) beserta Tim UGTV, dan masyarakat Indonesia di Sydney.
Dalam penampilannya yang disiarkan langsung oleh televisi Universitas Gunadharma (UGTV), Jefri berhasil memukau para undangan yang hadir untuk memainkan piano tanpa henti dengan mata tertutup selama 90 menit lebih.
Adapun lagu yang dimainkan di antaranya Gugur Bunga-Ismail Marzuki, Gebyar-Gebyar -Gombloh, Berkibarlah benderaku-Ibu Sud, Fur Elise-Beethoven, Fix You- Coldplay, Hero-Mariah Carey, Heal the World-Michael Jackson dan beberapa lagu populer lainnya termasuk karya Jefri sendiri.
Juri dari URF yang secara teliti mendengarkan dan menyimak nada piano dan lagu yang dimainkan akhirnya mengumumkan kepada undangan yang hadir bahwa Jefri telah lolos uji atas kemahiran Jefri yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh undangan yang hadir.
"Penampilan Jefri yang memainkan piano secara terus-menerus, menghafal puluhan lagu sambil mata ditutup dengan kain, adalah pencapaian yang sangat membanggakan," kata Malathi Madhavan dalam keterangannya, Rabu (13/9).
Remaja kelahiran Kendal 17 tahun lalu ini mengatakan, apa yang telah diraihnya tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak seperti Universitas Gunadharma, Konsulat Jenderal RI di Sydney, Universitas Yarsi serta orang-orang dekatnya dan tentunya dorongan dan doa dari sang ayah yaitu Joko Manis yang tidak pernah lelah memberinya semangat untuk dapat berkarya dengan baik.
“Atas kebaikan hati banyak orang akhirnya saya berada ditahap ini," ujarnya singkat.
Selain mengungkapkan rasa bahagia dan syukurnya, Jefri menghaturkan rasa terima kasihnya kepada Prof Dr. Margianti, Konjen RI Sydney dan kepada semua pihak atas dukungannya. Begitu juga dengan semua pihak yang telah banyak membantu sampai mampu memecahkan rekor dunia.
"Dalam mempersiapkan semuanya sebelum tampil, saya harus bisa fokus dengan konsentrasi yang tinggi, belajar setiap hari, mengendalikan emosi, stamina yang bagus, dan persiapan matang lainnya serta tentunya berdoa kepada Tuhan," ungkapnya.
Jefri juga menuturkan keinginannya untuk dapat terus berkarya hingga dapat memecahkan rekor di Guiness Book of Records suatu hari nanti.
Konjen RI dalam sambutan singkatnya mengatakan bahwa Jefri merupakan kebangsaan bangsa Indonesia karena telah memberi kontribusi banyak dalam memperkenalkan Indonesia di luar negeri. Hal ini patut mendapat dukungan dari semua pihak dan kebehasilan Jefri ini juga telah memberi inspirasi bagi anak muda Indonesia termasuk WNI dan diaspora di Australia. Tentunya kita berharap Jefri dapat mencapai sesuatu yang lebih lagi kedepannya. "Kita patut berbangga hati atas keberhasilan Jefri ini," kata Vedi.
- Malam Satu Suro, Kebo Bule dan Pusaka Kraton Solo di Kirab
- KSP: Ubud Sudah Siap Menjadi Destinasi Gastronomi Dunia
- Pengetan Jumenengan, Tradisi Sakral Hari Jadi Kabupaten Purworejo