Piknik Lansia jadi Inovasi Merawat Kesehatan Lansia

Menjadi tua merupakan proses perubahan biologis secara terus menerus yang dialami oleh semua manusia pada setiap umur dan waktu. Pada fase ini fungsi biologis tubuh akan menurun disertai munculnya gangguan kesehatan. Salah satunya di RW 3 Keluranan Rowosari Kecamatan Temabalang Semarang Jawa Tengah. 


Terdapat 49% lansia menderita hipertensi, 39% menderita nyeri sendi dan 12% lansia menderita diabetes militus. 

Demikian  hasil survey yang dilakukan 15 mahasiswa Universitas Karya Husada Semarang dalam program studi profesi ners di RW 3 Kelurahan Rowosari Tembalang. 

Namun keadaan ini dapat disiasati karena pada dasarnya kemampuan fungsional fisik berkaitan erat dengan kemampuan seseorang menggunakan kapasitas fisik dalam berinteraksi dengan lingkungan. 

Koordinator mahasiswa, Urip Budiharto mengatakan salah satu cara efektif merawat lansia agar terjaga dalam kondisi baik dengan upaya olah raga dan rekreasi. "Aktifitas ini bisa membuat pelaku lebih gembira dan aktif. Sehingga bisa membawa semangat dan fisik yang lebih sehat," kata Urip Budiharto. 

Untuk itu, dalam rangka pendidikan profesi ners stase komunitas dan keluarga, Urip dan rekan-rekannya melaksanakan kegiatan inovasi  PIKANTUK SEHAT (Piknik Lansia Untuk Kesehatan). Sasaran kegiatan untuk para lansia di RW 3 Rowosari. 

"Kami mengajak para lansia bergembira. Diawali dengan memeriksa  kesehatan kemudian membawa para lansia naik odong-odong ke taman meteseh," tambah Urip. 

Ditempat ini para lansia dihibur dengan serangkaian acara panggung hiburan. Dari senam bersama, berbagai permainan seru hingga mendapat banyak  doorprize.

Ketua RW 03 Rowosari, Muhibin menyebut terdapat 170 lansia aktif di wilayahnya. "Namun yang ikut senam hanya 54 lansia. Sisanya ada kesibukan di rumah masing-masing. Lansia kami masih banyak yang aktif berkegiatan," jelas Muhibin. 

Sementara Ns Umi Hani M.Kep.Sp.Kom salah satu dosen pembimbing mendorong kegiatan sejenis bisa berkelanjutan. "Inovasi kegiatan seperti ini sangat tepat diterapkan oleh mahasiswa keperawatan," pungkasnya.