Unit donor darah (UDD) PMI Kabupaten Batang menghimpun data penyintas Covid-19 yang siap melakukan donor plasma darah konvalesen.
- HUT ke-54, Senam Prolanis BPJS Kesehatan Semarang Sabet Rekor MURI
- Program Vaksinasi Merdeka Candi Berakhir, 311.439 Warga Tervaksinasi
- Ganjar Ingatkan Penyelenggara Vaksinasi Agar Mencatat Jumlah Vaksin Yang Sudah Disuntikkan
Baca Juga
"Kami sudah memiliki data penyintas dengan golongan darah A,O dan B," kata Kepala Laboratorium UDD PMI Batang, Isbandiah di kantornya, Jumat (30/7).
Ia mengatakan para penyintas Covid-19 itu siap dipanggil kapan saja untuk mendonorkan plasma darah konvalesen.
Isbandiah mengakui cara itu diterapkan karena tidak bisa menstok plasma darah konvalesen.
Alasannya, pihanya belum punya alat apheresis atau alat memisahkan antara sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan plasma konvalesen.
Saat ini pihaknya melakikan pre donor atau skrining pendonor penyitas Covid-19.
Setelah lolos pre skrining lalu pemeriksaan golongan darah A, B, C, O dan rhesus.
Kemudian, pemeriksaan skrining antibody, pemeriksaan uji saring IMLTD terhadap HIV, HbsAg, HCV, syphilis dan titer antibodi.
"Setelah itu, pendonor dirujuk dengan membawa hasil terer antibody ke rumah sakit rujukan yang meminta seperti RSUP Karyadi Semarang," jelasnya.
Ia mengatakan pihaknya juga terkendala alat mulai darj freezer, shok dan thawing.
Meski tidak punya alat itu, pihaknya bisa melakukan pengambilan plasma darah konvalesen.
Pengambilan plasma darah konvalesen ada dua metode, yakni apheresis dan konvensional.
"Kami sementara bisa melayani donor darah plasma konvalessen secara konvensional. Tapi belum ada permintaan hingga sekarang," jelasnya.
- Komunikasi Berulang Terkait Bahaya HIV/ AIDS Dinilai Dapat Tumbuhkan Kepedulian
- PJ Bupati Batang Targetkan Angka Stunting di Bawah 10 Persen
- Diare Jadi Penyakit Diwaspadai Saat El Nino