PMI Kota Salatiga Buat Biopori Bersama Warga Kembang

PMI Kota Salatiga melakukan kegiatan peduli lingkungan dengan membuat biopori di Dusun Kembang, Kelurahan Randuacir, Kota Salatiga, Minggu (19/9).


Kegiatan bagian dari peringatan Hari Palang Merah Indonesia (PMI) ke-76, dihadiri langsung Wakil Wali Kota Salatiga, Dr. Muh Haris, SS, M.Si, selaku Ketua PMI Kota Salatiga. Serta, Wakil Ketua DPRD Kota Salatiga, Latif Nahari.

Muh Haris mengatakan, biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.

"Saya sangat senang dan berterimakasih Dusun Kembang, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo sebagai sebagai tuan rumah pembuatan biopori dalam rangka HUT ke-76 PMI," kata Muh Haris.

Sementara, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Salatiga, Arif Suryadi, ST, MM, menambahkan, masyarakat melihat bahwa banyak lintasan air yang utamanya dari atas, tidak muat di saluran ke Salatiga.

Kondisi ini menjadi perhatian lihat kembali, karena sumber air utama bagi warga Salatiga adalah di Senjoyo.

"Padahal daerah tangkapannya di wilayah Randuacir, sehingga jika tidak dilakukan upaya konservasi di wilayah ini, maka debit air yang ada di Senjoyo pun akan berkurang," jelas Arif. 

Terkait kawasan Kembang sebagai bagian dari daerah tangkapan air pada Cekungan Air Tanah (CAT) Kota Salatiga, disebutkan Arif wilayah tersebut menjadi bagian konservasi Lingkungan Hidup, mengingat daerah-daerah bawah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari satu ekosistem lingkungan.

Disebutkannya, cadangan air tanah yang berada di peta wilayah CAT ada 10 juta meter kubik, tetapi akan selalu berkurang.

Oleh karena itu, lanjut dia, atas nama DLH, ia sangat berterimakasih kepada PMI yang sudah memberikan edukasi dan inspirasi bagi Dinas Lingkungan Hidup agar upaya konservasi di wilayah catchment area bisa kembali berjalan dengan baik.