Polda Jateng Ringkus Pelaku Pengeroyokan Antar Ormas Di Solo

Polda Jawa Tengah bersama jajarannya paparkan hasil tindakan kepolisian berupa penangkapan dan penyitaan barang bukti tindak kejahatan yang terjadi di wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah. 


Direktur Reskrim Um Polda Jateng,  Kombes Pol Budi Haryanto menyebut, Polda Jateng dan jajarannya tidak akan tinggal diam terhadap pelaku tindak kejahatan  yang meresahkan masyarakat.

"Bahwa kejahatan-kejahatan ini yang sudah membuat masyarakat resah kita tidak tebang pilih dan ragu-ragu untuk disikat," jelasnya Jumat (24/1) sore.

Salah satu kasus yang saat ini sedang ditangani adalah tawuran atau perkelahian antar ormas yang terjadi pada Selasa (14/1) sekira pukul sekira pukul 23.30 WIB yang terjadi di salah satu warung angkringan di  Jl. A.Yani Kartasura, Sukoharjo.

Saat kejadian, pelaku yang berjumlah 7 orang bersama rombongan  teman lainnya selesai melakukan Kopdar di kawasan Pengging, Boyolali dan pulang ke arah  Solo. Mirisnya lagi ada dua pelaku pengeroyokan yang masih dibawah umur.

Setibanya di perempatan lampu merah Hotel Pramesti Kartasura bertemu dengan saudara seperguruannya yang mengalami luka di kepalanya. Saat ditanyakan kepada yang bersangkutan, mengaku jika dirinya habis dikeroyok. 

Saat itu salah satu pelaku  melihat ada kelompok dari perguruan lain yang kebetulan berada di warung angkringan yang jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi mereka berhenti.

Kemudian mereka menghampiri ke warung angkringan dan langsung mengeroyok para korban. Usai melakukan  pengeroyokan  mereka langsung meningglkan lokasi.

Selain para pelaku juga masih ada teman lainnya yang ikut melakukan pengroyokan, namun para pelaku tidak mengenalnya.

Selesai melakukan pengeroyokan pelaku bersama teman lainnya meninggalkan lokasi kejadian.

"Mereka yang menjadi korban pengeroyokan berjumlah 4 orang, yang semuanya mengalami luka akibat pemukulan yang dilakukan oleh para pelaku," papar Kombes Pol Budi Haryanto.

Menurut Budi, untuk kasus tawuran yang terjadi di  Kartosura Sukoharjo antar ormas, pemicunya adanya arogansi, merasa kuat dan memiliki banyak kawan sehingga kelakuan mereka berubah.

"Mirisnya lagi dua pelaku pengeroyokan tersebut masih dibawah umur," imbuhnya.

Budi menegaskan, dari  Polda Jateng kembali mengingatkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Dan kepada masyarakat Solo khususnya tidak perlu khawatir dan resah. Karena pihaknya  hadir setiap saat, setiap waktu untuk kemananan dan kenyamanan seluruh masyarakat.

"Sekali lagi saya ingatkan jangan sampai kami dipaksa untuk bertindak lebih tegas lagi," pesannya.