Polri menyatakan ketidaknyamanannya jika ada pihak ataupun orang yang mengatakan bahwa aksi teror merupakan rekayasa.
- Sat Reskrim Grobogan Sudah Panggil 9 Saksi dalam Kasus Sherly Margareta
- Keributan Bonek vs Warga, Satu Orang Terluka Dikeroyok
- Pemutakhiran: Dua Pemuda Diduga Jual Narkoba Dengan COD Di Semarang Utara, Jalani Pemeriksaan
Baca Juga
Jurnalis Ryan Rahman Korban Aksi Teror Pekanbaru Didoakan Cepat Pulih
Bahkan, Polri menantang kepada pihak yang menuding untuk menunjukan bukti-bukti.
Polri tidak nyaman dengan cap rekayasa, Siapapun yang menyebutkan rekayasa kami tunggu bukti," Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/5) dikutip dari Kantor Berita
Jika memang serangkaian aksi teror yang terjadi di Indonesia merupakan rekayasa, kata Iqbal, sekelas sutradara Hollywood yang paling canggih sekalipun belum tentu bisa merekayasa bom bunuh diri di tiga gereja Surabya, ataupun aksi penyerangan Mapolda Riau.
Iqbal menambahkan, saat ini pihaknya telah menahan beberapa orang lantaran mengaitkan serangkaian aksi teror yang terjadi, merupakan suatu rekayasa yang dilakukan oleh pihak-pihak untuk kepentingan tertentu.
Beberapa sudah ditangkap yang terbukti secara hukum memposting berita bohong dan ujaran kebencian sudah diproses, ini pelajaran," tegas Iqbal.
- Tiga Kapolsek di Semarang Diganti
- Korban Dugaan Penipuan CPNS Kemenkumham Tuntut Pengembalian Uang, Resmi Lapor ke Kejari Batang
- Pemuda Asal Demak Ini Tewas Diduga Dianiaya