Langkah pemerintah mendatangkan vaksin AstraZeneca dari Oxford University Inggris mendapat apresiasi dari politisi PKS, Netty Prasetiyani Aher.
- Calon Haji 40% Lansia, Kemenag Jateng Akan Siapkan Tim Pendamping Khusus
- Ditemukan! 655 Kasus PMK Terjadi di Blora, Warga Diminta Aktif Lapor
- Sambut 2025, MSIG Life Cairkan Klaim Nasabah Meninggal Dunia Rp752 Miliar
Baca Juga
Langkah pemerintah mendatangkan vaksin AstraZeneca dari Oxford University Inggris mendapat apresiasi dari politisi PKS, Netty Prasetiyani Aher.
Namun demikian, Netty menggarisbawahi bahwa tidak sedikit masyarakat yang kurang antusias dengan hadirnya vaksin Covid-19.
Anggota Komisi IX DPR ini juga mengingatkan bahwa realisasi vaksinasi di Indonesia baru mencapai 200 ribu per hari. Fakta ini jauh dari target pemerintah, yakni 1 juta per hari.
Atas dasar itu, legislator dari PKS ini menyarankan pemerintah agar lebih kreatif dalam melaksanakan proses vaksinasi, misalnya dengan strategi jemput bola.
Proses vaksinasi jangan hanya dilakukan di fasyankes yang telah ditetapkan pemerintah. Bagaimana dengan masyarakat yang tinggal jauh dari fasyankes tersebut? Lakukan lebih kreatif denga jemput bola, misalnya,†katanya kepada wartawan, Rabu (10/3).
Jangan hanya menunggu. Pemerintah bisa juga melakukan vaksin massal di berbagai tempat yang bisa langsung menjangkau sasaran penerima vaksin,†sambung Netty Aher, seperti dilansir Kantor Berita RMOL.
Menurutnya, ketepatan dan kecepatan vaksin penting dilakukan untuk membentuk herd immunity. Jika proses vaksinasi lambat, maka herd immunity bisa tidak tercapai.
Apa gunanya progran vaksinasi? Jangan hanya cepat memutuskan membeli dan mendatangkan vaksin, tapi masih sengkarut manajemen pelaksanaannya di lapangan," tegasnya.[sth]
- Pemkot Solo Giatkan Vaksinasi Door to Door
- Antusias, 80-an Warga Binaan Rutan Salatiga Disuntik Vaksin Booster
- DKK Semarang Terus Genjot Vaksin Anak dan Booster