Progres Baru 44 Persen, Dewan Minta Pembangunan Ruko Industri Logam Terus Dikejar

Pembangunan ruko bagi IKM Logam di Kota Semarang yang semula berada di kawasan industri Bugangan, saat ini oleh Pemerintah Kota Semarang akan ditempatkan di Kawasan Industri Wijaya Kusuma.


Melalui Dinas Perindustrian Kota Semarang, pembangunan ini menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dari Kementerian Perindustrian RI.

Proyek tahap kedua yang meliputi bangunan fisik ini sudah berjalan dan memiliki target penyelesaian pada 15 Desember 2021. Namun hingga saat ini progres pembangunannya baru sekitar 44 persen.

Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Susilo meminta agar pihak kontraktor dan Dinas Perindustrian terus mendorong agar pembangunan bisa selesai tepat waktu.

"Saat ini progresnya baru 44 persen dan kami melihat apa ini akan bisa selesai sesuai target tapi ya kami berdoa mudah-mudahan bisa selesai pada Desember nanti dan jangan sampai molor sampai tahun 2022," kata Joko saat meninjau di Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Selasa (2/11).

Pembangunan tersebut berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama pada tahun 2019 yakni proses perataan dan pemadatan tanah atau pengurugan dengan menelan anggaran Rp 4,8 Miliar. Sedangkan tahap kedua adalah yang saat ini sedang berjalan yakni pembangunan fisik dengan merogoh anggaran sebesar Rp 21.5 Miliar.

"Saat ini pengrajin logam di rumah masing-masing, harapannya bisa selesai tepat waktu dan segera dimanfaatkan agar ekonomi segera bnagkit kembali," jelasnya.

Kabid Industri Logam, Elektronika dan Alat Angkut Dinas Perindustrian Kota Semarang, Agustina Widya mengaku yakin jika pembangunan proyek ini bisa selesai tepat waktu. 

Setiap hari, pihaknya terus melakukan pengawasan di proyek yang dibangun di lahan seluas sekitar 2,8 hektar ini, agar pembangunan berjalan lancar dan tepat waktu.

"Ini dibuat untuk sentra IKM logam jadi pindahan dari barito dipindah ke kawasan industri wijaya kusuma sebanyak 74 IKM dan sudah terdata by name," kata Widya.

Widya yang juga selaku PPTK dalam proyek ini mengaku optimis proyek ini akan selesai tepat waktu dan bisa ditempati pada tahun 2022. Nantinya juga masih ada penambahan sarana prasarana lainnya yang akan diusulkan lagi anggarannya melalui DAK Kementerian Perindustrian.

"Saat ini baru bangunan ruko saja belum ada gapura, rambu lalu lintas juga belum ada, tahun ini pembangunannya meliputi pembangunan gedung promosi, ruko, masjid, kantor UPT untuk dinas perindustrian, gudang dan tempat pembuangan (IPAL)," jelasnya.

Pihaknya terus memang terus memantau proyek tersebut karena jika tidak selesai sesuai dengan kontraknya maka pihak kontraktor tidak akan menerima pembayaran.

"Pencairan termin 1 sudah terlaksana karena syaratnya kondisi fisik 35 persen, nanti 30 november harusnya sudah 80 persen agar bisa pencairan termin kedua," tekannya.