Ketua Dewan Pendiri Yayasan Pendidikan Bung Karno Dr. Hc. Rachmawati Soekarnoputri menyayangkan saat ini konotasi radikal dikaitkan dengan terorisme.
- Sesuai Primbon Jawa, PDI-P Salatiga Buka Pendaftaran Di Jumat Pahing
- Ketua Golkar Karanganyar Tegaskan Soal Nomor Urut Caleg Berdasarkan Kinerja
- PPP Targetkan Kenaikan Kursi Hingga 30 Persen di Batang hingga Pemalang
Baca Juga
"Padahal dulu Bung Karno mengatakan, kita itu berjuang harus radikal, progresif dan revolusioner," kata Rachma saat sambutan peringatan Hari Lahir Pancasila dan Bung Karno di Universitas Bung Karno, Jakarta, Rabu kemarin (6/6) dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Jelas Rachma, dengan dikonotasikannya radikal dengan terorisme, sehingga radikal itu merupakan ektrimisme. Padahal menurutnya, radikal itu mengkonotasikan kata sifat sementara ekstrimis adalah perbuatan alias tindakan.
"Ekstrimisme itu adalah terorisme, kita juga tidak setuju apalagi dibungkus dengan agama," ujarnya.
Sementara radikal, ujar putri Bung Karno itu, ialah pasar bebas yang saat ini terjadi baik di dunia maupun di Indonesia, terutama radikalisme dalam kapitalisme yang sudah sangat bertetentangan dengan konstitusi.
- Kaesang: Mohon Titip Mas Gibran di Salatiga
- Mendaftar Untuk Demak 1, Teguh Siap Jadi Bupati Dan Bangun Demak Lebih Baik
- Prabowo Punya Cara Bikin Anak Muda Lirik Pertanian, Ini Strateginya