Rakernas Hanura Momentum Konsolidasi Dan Rekonsiliasi Pasca Krisis

Ketua DPP Hanura Bidang Humas dan IT Arief Suditomo menjelaskan Rakernas 2018 berfokus pada rekonsiliasi kader pasca krisis yang menerpa partai beberapa waktu lalu.


Krisis di tubuh partai saat itu akibat peralihan kepemimpinan dari Wiranto ke Osman Sapta Odang (OSO) pada awal 2018 lalu. Sebelumnya sempat terjadi dua kubu di Partai Hanura, yakni Manhattan dan Ambhara.

Menurutnya rekonsiliasi sangat penting terlebih agenda politik nasional kedepan sangat padat. Mulai dari Pilkada pada Juni hingga, Pemilu dan Pilpres 2019.

"Kenapa rekonsiliasi, karena sejak kami diterpa krisis. Ini ajang buat kami tambah kompak dan belajar dari apa yang melanda kami," ujar Arief saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, di RM Pondok Patin, Pekanbaru, Senin malam (7/5).

Arief menambahkan adanya Rakernas ini juga memantapkan langkah Hanura dalam menghadapi Pemilu. Termasuk kebijakan yang dijalankan partai untuk memenangkan para cakada dan caleg yang diusung maupun didukung Partai Hanura.

Dengan seperti itu, sambung Arief setiap kader siap menghadapi Pilkada 2018 dan Pileg serta Pilpres 2019.

"Jadi tiga hal itu yang akan kita fokuskan. Jelang Pilkada dan Pileg kita harus rapatkan barisan agar internal bisa lebih kuat. Dengan Rakernas ini kita jadi tahu apa yang harus kita lakukan nanti," pungkasnya.