Remaja asal Ukraina Varvara Hamianin lebih banyak menggunakan cat berwarna merah dan hitam untuk lukisan-lukisannya dalam beberapa waktu terakhir.
- Salah Satu Tersangka Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi Ditangkap di Paris
- Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi Melebihi Prediksi
- Dunia Diminta Tidak Berkompromi dengan Taliban Soal Hak Pendidikan Perempuan Afghanistan
Baca Juga
Ketika dulu ia lebih suka menggunakan warna-warna yang cerah, saat ini ia seakan ingin menunjukkan betapa "gelapnya" hidup di bawah bayang-bayang perang, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Remaja 17 tahun dari sebuah kota kecil di wilayah Kyiv itu menjadi satu di antara jutaan warga Ukraina yang menyaksikan kengerian invasi Rusia sejak 24 Februari lalu.
Kota yang ia tinggali bersama ibu, kakak perempuan, dan adik laki-lakinya itu memang disebut-sebut terbilang "aman". Tetapi kata "aman" tidak membuatnya bebas dari suara ledakan dan hidup dengan cemas.
Varvara tinggal terpisah dengan sang ayah, Vasyl Hamianin, lantaran ia harus bertugas sebagai Duta Besar Ukraina di Jakarta.
Tetapi situasi di Ukraina yang semakin memburuk mengharuskan Varvara dan adik laki-lakinya melakukan evakuasi, sehingga saat ini tinggal bersama sang ayah sejak 13 Maret lalu.
Sementara ibu dan kakaknya dengan berani memutuskan menjadi sukarelawan, membantu warga lansia yang kesulitan mendapatkan obat-obatan dan makanan di Kyiv.
Lukisan lainnya memperlihatkan serangan roket yang menghancurkan gedung-gedung dengan seseorang yang matanya terluka dan mulutnya dijahit.
Satu lagi lukisannya berisi sejumlah orang menangis di antara kobaran api.
Meski sudah tidak berada di zona perang, Varvara tidak bisa menghilangkan rasa kecemasannya. Alih-alih, ia menuangkan perasaan tersebut lewat karya-karya lukisan yang kerap dijadikan kampanye untuk menunjukkan kengerian situasi di Ukraina.
Lukisan-lukisannya itu juga seringkali diunggah Dubes Vasyl di media sosialnya.
Salah satu lukisan Varvara menunjukkan seorang perempuan berpakaian tradisional Ukraina yang sedang memegang bom molotov dilatari kobaran api.
- Tidak Ada Pemutakhiran Kasus Insiden Penembakan Migran Indonesia
- Salah Satu Tersangka Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi Ditangkap di Paris
- Pejuang Kemanusiaan Penanganan Corona Beri Penghargaan Satgas Covid-19