Maraknya balap liar yang dilakukan para pemuda di wilayah Polaman, membuat warga Desa Sendangharjo Kecamatan Blora geram, hingga mengadukan kegiatan tersebut ke Polres Blora.
- Pamit Berkebun Mbok Tarmonah Hilang Di Kawasan Hutan Kalisat Banjarnegara
- Polres Sukoharjo Serahkan Bantuan Sosial untuk 70 Keluarga Tahanan
- 5 Anggota Berprestasi Dapat Penghargaan dari Kapolres Semarang
Baca Juga
Aduan warga disampaikan ke Polres Blora melalui Jum'at Curhat dilaksanakan di Balai Dukuh Polaman, Jum'at (29/9). Kegiatan tersebut bertujuan menerima keluh kesah masyarakat secara tatap muka.
Dalam kegiatan tersebut Kanit Kamsel Satlantas Blora Ipda Hadi, Kapolsek Blora AKP Yulianto, dan Kasat Binmas AKP Lilik, dan Kasi Trantib Kecamatan Blora Sukandar hadir untuk memberikan solusi terkait permasalahan warga setempat.
Salah satu warga Polaman, Rahardi, mengeluhkan, halaman masjid Istikmal sering digunakan warga tidak dikenal untuk mabuk-mabukan dan balap liar. Mereka juga mengeluhkan adanya warung dijadikan tempat karaoke.
Mendengar hal itu, Kapolsek Blora AKP Yulianto akan menindaklanjuti dengan meningkatkan Patroli malam Sabtu dan Minggu untuk antisipasi balap liar.
"Kami minta dukungan masyarakat untuk informasi balap liar dapat dilaporkan melalui Call Center ataupun media sosial Polsek Blora," ucapnya.
Mengenai warung dijadikan tempat karaoke, Kasi Trantib Kecamatan Blora Sukandar, mengatakan hingga saat ini, Satpol PP tidak pernah mengeluarkan ijin untuk kegiatan tersebut.
"Apabila lingkungan merasa menganggu bisa melaporkan kejadian tersebut. Jika dianggap urgent akan kami teruskan ke Satpol PP," jelasnya.
Sementara, Setiadi, warga Polaman mengadukan terkait penerangan di tikungan sering mati. Aduan tersebut pun langsung direspon oleh Kanit Kamsel Satlantas Blora, pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan dinas terkait.
- Kapolrestabes Semarang dan Dandim 0733/BS Potong Gundul Dukung Anak Penderita Kanker
- Pedagang Asli Johar Utara Masih Tak Terima Lapaknya Ditempati Pedagang Lain
- Tanam Pohon Bodhi dan Kalpataru, Desa Karang Jadi Laboratorium Dewa Wisata Perfilman ISI Surakarta