Reuni Capa Polri Reg XIX DIY dan Jateng : Dari Ajang Memaafkan Hingga 'Saweran'

Banyak kejutan muncul saat reuni Capa Polri Reg-Paguyuban XIX Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) setelah 30 tahun terbentuk, Minggu (28/5).


Kegiatan dibalut halal bihalal dipusatkan di Pemancingan Mas Karebet, Exit Tol Tingkir, Salatiga itu dihadiri hampir lebih dari 20 orang purnawirawan Polri beserta keluarga.

Diwarnai dengan Selayang Pandang foto-foto kenangan selama pendidikan hingga berdinas dikumpulkan secara spontan oleh panitia, momen 'nyemplung kali' hingga 'nyolong telo' selama pendidikan menjadi kenangan tak terlupakan.

Mereka berusia rata-rata mendekati 60 tahun tapi anggota Paguyuban XIX DIY dan Jateng ikut ajang saweran di tengah lantunan dangdut.

"Dulu pangling, sekarang cantik-cantik ganteng-ganteng," kata seorang peserta purnawirawan.

Ketua Paguyuban XIX Daerah Istimewa Jateng dan Yogyakarta AKBP (P) Suhirman SH mengatakan, keluarga besar ini berasal dari berbagai daerah di Jateng dan DIY bertemu dan berkumpul di tengah halal bihalal.

"Reuni sederhana ini digawangi penasehat tidak mengurangi rasa kangen dan silaturahmi anggota. Reuni ini sekaligus bisa terselenggara juga berkat donatur dari sejumlah anggota. Karena tujuannya ajang silahturahmi, ajang pertemuan yang sempat bersama-sama di Pendidikan Sukabumi. Sehingga, lahir bersama, digembleng bersama," ujar Suhirman.

Dia mengatakan, momen ini sekaligus ajang memaafkan. Mengampuni saudara saat dinas ada perselisihan, pensiun serta banyak miskomunikasi.

"Sehingga saya selaku ketua mengajak untuk memaafkan momen ini saling memaafkan," paparnya.

Penasehat CAPA Reg XIX Daerah Istimewa Jateng dan Yogyakarta AKBP (P) Dr Suparmin mengatakan, momen bertemu setelah hampir 30 tahunan dilalui bersama untuk memanfaatkan dan melebur menjadi saudara.

Begitu juga disampaikan Ustadz AKBP (P) H. Supirto mengatakan, bahwa halal bihalal adalah waktu yang ada tidak digunakan dengan sia-sia. Ia mengajak rekannya menggunakan waktu sebaik-baiknya.

“Saat waktu sehat, dan mampu ini jangan berlalu begitu saja. Gunakan waktu agar tidak rugi," ujar Supirto.

Dia menerangkan, orang tidak rugi adalah imam kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengerjakan dengan anggota badan. Selain itu, menjalankan dan mengamalkan amal sholeh.

"Saling tolong menolong dan dia mendoakan, karena jarak melalui pesan singkat serta saling berpesan yang baik dan kesabaran seperti momen halal bihalal ini. Sehingga, gunakan waktu sebaik-baiknya," ungkap dia.