Revitalisasi Vokasi, Pendidikan Vokasi Harus Link Dan Match Dengan Dunia Industri

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengunjungi Kawasan Industri Kendal atau KIK, Minggu (12/3).


Kunjungan Menko PMK di salah satu pabrik mainan anak-anak, PT Master Kidz Indonesia didampingi Bupati Kendal, Dico M Ganinduto untuk mengambil sampel dalam mendesain pendidikan vokasi atau merevitalisasi vokasi pendidilan sesuai dengan perpres No 68 tahun 2022. 

"Tujuan kunjungan saya ini untuk mengambil sampel industri yang nantinya untuk mendesain merevitalisasi vokasi pendidikan sesuai Perpres No.68 tahun 2022," kata Menko PMK, Muhadjir Effendy.

Muhadjir menerangkan,  dalam pendidikan dan pelatihan harus ada link dan match dengan industri sehingga sinergitas dunia industri dan pendidikan bisa terjalin dengan baik demi menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, produktif dan berdaya saing tinggi. 

"Pendidikan dan pelatihan harus link dan match dengan industri supaya sinergitas dunia industri dan pendidikan bisa sejalan dan baik. Ini semua demi menyiapkan SDM yang kompeten, produktif dan berdaya saing tinggi," terangnya.

Tidak hanya itu,  diperlukan pula  sinkronisasi antara pendidkan dibawah Kemendikbud ristek, pelatihan yang ada dibawah  Kemenaker, termasuk BLK-BLK lokal dibawah pemerintah daerah seperti Kabupaten Kendal.

Menko PMK mengungkapkan, apa yang telah dilakukan PT Master Kidz Indonesia sudah bagus yang memiliki 400 karywan yang sebagian besar tenaga kerjanya lulusan dari Politeknik yang ada didalam Kawasan Industri Kendal. 

Selain itu, juga perlu ada  kerjasama dari pihak UKM sehingga dalam pembuatan mainan anak bisa melibatkan pelaku UKM di Kendal. 

"Yang dilakukan PT Master Kidz sudah bagus karena memiliki 400 karyawan dan sebagian besar tenaga kerjanya merupakan lulusan dari Politeknik yang ada di Kawasan Industri Kendal. Kita juga berharap adanya kerjasama dengan pelaku UKM sehingga dalam pembuatan mainan anak bisa melibatkan pelaku UKM yang ada di Kendal," ungkapmya. 

Menko PMK, Muhadjir Effendy juga mengunjungi Politeknik Furniture dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kendal yang berada di Kawasan Industri Kendal (KIK). 

Muhadjir menyampaikan jika sudah saatnya Polifurneka mandiri untuk bisa mengembangkan kreativitasnya apalagi Polifurneka sudah sesuai dengan standar yang dikehendaki dalam perpres tersebut, dan perlu diintensifkan lagi untuk bekerjasama dengan dunia industri dan dunia usaha .

"Polifurneka ini sudah sesuai standar Perpres no.68 tahun 2022 jadi sudah saatnya mandiri agar bisa mengembangkan kreatifitasnya," paparnya.

“Sekali lagi mahasiswa Polifurneka tidak boleh main-main dan tolong perhatikan kualitas dan punya kreativitas dengan melihat peluang pasar dan pengguna," imbuhnya. 

Direktur Polifurneka , Tri Ernawati mengatakan politeknik di bawah Kementerian Perindustrian ini didirikan dengan tujuan mendorong investasi industri melalui penyediaan tenaga kerja industri lokal yang kompeten dibidang furnitur.

"Politeknik ini didirikan dengan tujuan mendorong investasi industri melalui penyediaan tenaga kerja industri lokal yang kompeten dibidang furnitur. Kita juga menjadi pusat inovasi dan pengembang furniture di Indonesia," katanya.

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan sangat penting perlunya multi player efek yang diharapkan dengan tumbuhnya industri di Kendal dengan keberadaan Kawasan Industri Kendal.

"Ya pentinglah tentunya multi player efek ini yang kita harapkan dengan tumbuhnya  industri yang ada di Kendal. Karena kita juga dari Pemda fokus terhadap pertumbuhan kawsan industri," kata Bupati Kendal, Dico M Ganinduto. 

Dico berharap multi player efek nantinya bisa mengurangi angka kemiskinan dan di tahin 2022 sudah cukup baik penurunan angka kemiskinan di amgka 2 persen diatas rata-rata propinsi jawa tengah. 

"Multi player efek nantinya bisa mengurangi angka kemiskinan. Kemarin di tahun 2022 sudah cukup baik, penurunan angka kemiskinan di Kendal ada di amgka 2 persen diatas rata-rata propinsi Jawa Tengah," pungkasnya.