Ribuan warga Desa Kemetul, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah semarakkan 'Merthi Desa', Minggu (13/8).
- Dewa 19 dan Bintang Tamu Guncang Tegal Di Malam Mukadimah Cinta
- Pengendara Ingin Ruas Pantura Batang Dibeton
- Hanya 15 Persen Peserta BLK yang Buka Usaha
Baca Juga
Didukung cuaca yang cerah, kegiatan berkumpulnya warga ini juga diikuti para pelajar setempat. Merti Desa digelar setahun sekali itu, sempat terhenti dua tahun karena pandemi Covid-19.
Tampak, Bupati Semarang Ngesti Nugraha hadir langsung sekaligus membuka kegiatan.
"Tahun ini mulai diadakan kembali dengan melibatkan semua unsur masyarakat Desa Kemetul. Semoga dengan Merti Desa dapat membawa kemajuan Desa Kemetul dan masyarakat diberi ketentraman," kata Ngesti Nugraha.
Diwarnai kegiatan karnaval, Merti Desa tetap menaati protokol kesehatan.
Masih dalam rangkaian menyemarakkan Merti Desa Kemetul juga digelar pagelaran pementasan wayang kulit dengan dalang Ki Bagong Darmono.
Ada penilaian dari dewan juri dari Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, pemenang kirap akan mendapat tropi dan uang pembinaan.
Kepala Desa Kemetul Agus Sudibyo mengatakan, merti desa sudah berlangsung secara turun temurun ratusan tahun. Kirap warga disebut jolenan yang berarti ojo lali (jangan lupa) atas karunia Tuhan atas limpahan panen raya dan hasil.
"Jolenan digelar setelah musim panen kretek, yaitu panen dimusim kemarau. Ini sudah tradisi desa secara turun temurun," tandasnya.
- Hari Lahir Pancasila Jadi Tolok Ukur Kerukunan Hidup
- Puluhan Warga Juwana Kembali Demo Tuntut Perusahaan Pengelolaan Limbah Tutup
- Pedagang Rela Antre Vaksin Gratis Di Gerai Vaksin Polres Kendal