Kota Solo secara perlahan menjadi salah satu titik sentral di peta musik cadas nasional sejak tahun 2004 silam. Salah satunya Rock in Solo.
- Menggalau Santun Bersama Tulus di Vocanight
- Gandeng Teh Lokal, Nava Hotel Hadirkan 'Nava Tea' Dengan Varian Rasa Istimewa
- Galaxy Z Flip6, Device Sempurna Bikin Konten Inspiratif
Baca Juga
Untuk diketahui Rock in Solo ini merupakan acara musik tahunan yang pertama kali digelar pada 2004 lalu. Sempat vakum Rock in Solo kembali hadir di tahun 2021 lalu.
Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, sebut ‘Rock In Solo’ akan kembali digelar pada 30 Oktober 2022 di Benteng Vastenburg, Solo. Tahun ini mengusung logo Rojomolo karena cukup menarik filosofinya.
Rojomolo merupakan salah satu tokoh pewayangan di kalangan Kurawa. Salah satu Satria Kurawa yang sulit dikalahkan selama masih ada air.
"Soalnya kita pengin beda kita pengin konsisten jadi saya ingin nanti ini tuh ada apa Rojomolonya itu ada terus gitu tiap kota itu beda-beda kalau kita pengin yang produk sangar tapi juga masuk ke anak-anak," jelas Gibran saat jumpa pers di gedung Wayang Orang, Kamis (15/9).
Menurut Gibran, diharapkan agar dalam event-event berikutnya ada logo dan maskot. Misal Rojomolo tapi dibentuk dengan apa gaya yang lain.
"Kemarin saya sudah tanya ke pihak Keraton juga sebenarnya kalau sedikit dimodif itu juga tidak masalah. Kita pengen konsisten untuk branding Kota Solo," lanjut Gibran.
Dalam acara ini, Gibran mensupport penuh kegiatan anak-anak muda. Meski bukan anggaran dari Pemkot Solo namun dirinya bangga panitia pelaksana telah sukses menggaet sponsor secara mandiri yang juga dapat berdampak baik untuk Kota Solo.
"Kita support penuh ya meskipun ini bukan acara yang masuk ke anggarannya Pemkot tapi saya sangat senang sekali karena semua panitianya bergerak terus Mandiri cari sponsor-sponsor dari perusahaan swasta. Ini impact-nya sangat baik sekali untuk kota Solo," lanjutnya.
Gibran juga berharap Rock In Solo ini bisa diadakan setiap satu tahun sekali karena event seperti ini sangat menguntungkan bagi Solo.
"Intinya kita pengen untuk musik tourism perlu kita genjot terus. Kalau ada yang perlu diperbantukan saya pasti turun tangan, " terangnya.
Dewan Jenderal Rock In Solo, Adjie menambahkan capaian dari acara ini salah satunya adalah untuk menjadikan festival yang ramah untuk lingkungan.
"Rock In Solo tahun ini kita pengen menjadi festival yang ramah untuk semuanya dan termasuk juga ramah untuk lingkungan," tuturnya.
Tahun ini festival Rock In Solo mengusung gaya baru yaitu berkolaborasi dengan PERSIS Solo.
"Yang belum kita umumkan akan ada kolaborasi Rock In Solo dengan Persis Solo dan itu akan kita umumkan di tanggal 1 Oktober dan pasti akan kejutan ini untuk pertama kalinya kolaborasi antara festival dan klub sepak bola dan Ini pertama kali dilakukan di Indonesia," pungkasnya.
- Mobil Dinas Wali Kota Semarang Disewakan Secara Gratis Untuk Nikahan Warga
- HW Group Gelar HW Peduli di Semarang, Dari Kegiatan Berbagi hingga Pentas Seni Budaya
- Pevita Pearce, Kaget Berita Ariel Membesar