Sanggar Greget Biasakan Anak-anak Kenalkan Kesenian Pada Turis Manca Sejak Dini

Suara klenengan gamelan terdengar jelas di dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Puluhan pengrawit dari Sanggar Greget Semarang tengah bersiap menyambut kedatangan turis mancanegara.


Pengasuh Sanggar Greget Semarang, Yoyok Bambang Priyambodo, mengatakan pihaknya menerjunkan anak-anak untuk menyambut turis yang diangkut Kapal Ms. Amadea itu.

Kami terjunkan anak-anak usia SMP. Kami ingin mereka terbiasa dengan hal semacam ini. Agar, mereka siap dan tidak kaget nantinya saat berinteraksi dengan turis mancanegara," kata Yoyok, Minggu (3/1).

Yoyok menambahkan, anak-anak yang tertarik dengan kesenian sejak kecil perlu dipupuk sikap percaya diri sejak dini.

Bahkan di hadapan orang dari negara lain. Agar supaya mereka terbiasa dan tidak kagok nanti saat besar," imbuhnya.

Yoyok menilai, anak yang sudah terbiasa sejak kecil, nantinya dapat lebih tau cara bersikap dengan warga negara asing (WNA). Lebih jauh lagi, tambahnya, mereka terpacu untuk menjalin komunikasi.

Sehingga sejak kecil memiliki harapan atau cita-cita bahwa mereka akan terus memamerkan kesenian yang dimiliki Indonesia pada dunia. Tanpa kesulitan berkomunikasi," tutur dia.

Dalam penyambutan kapal Ms. Amadea, Sanggar Greget membawakan beberapa koreografi tari. Salah satunya, tari Gatotkaca-Ontoseno.

Kapal dengan kapasitas 495 penumpang itu berangkat dari Singapura dan bersandar di Semarang. Rencananya, kapal tersebut akan bertolak ke Karimunjawa Minggu malam.