Sebuah Batu Diduga Candi Ditemukan Di Ponjen Purbalingga

Kabupaten Purbalingga sempat dihebohkan penemuan tumpukan batu yang diduga candi di Desa Ponjen Kecamatan Karanganyar.


Penemuan ini sempat ditinjau langsung oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Rabu (22/1).

Hasil survei sementara dari fungsional/arkeolog BPCB Jawa Tengah menunjukkan tumpukan batu yang oleh masyarakat setempat disebut ‘Candi Wurung’.

Ternyata hasil proses alami yang disebut dengan Columnar Joint atau Columnar Basalt.

Setelah saya amati ini tidak ada tanda-tanda hasil pekerjaan manusia. Sepenuhnya ini adalah Columnar Joint  yang biasa juga ditemukan di daerah-daerah lain," kata salah satu arkeolog BPCB Jateng, Muhammad Junawan yang turut mensurvei batu tersebut.

Dengan alasan itu, menurutnya batuan tersebut belum bisa disebut sebagai 'warisan leluhur' atau 'benda bersejarah' atau 'benda cagar budaya' atau ‘artefak'.

Sedang 'Candi Wurung' belum terliat ada bekas-bekas penataan, dan masih random," katanya.

Kepala Desa Ponjen, Romidi menuturkan, situs diduga candi telah lama ditemukan oleh masyarakat setempat.

Banyak versi cerita yang diyakini masyarakat mengenai candi tersebut.

"Ada yang menyebut candi itu dibuat di situ tapi belum jadi sudah ketahuan akhirnya tidak jadi. Sehingga dinamai ‘Candi Wurung’ atau candi yang batal dibangun," katanya.

Masih di Desa Ponjen, tim dari BPCB Jateng juga diajak untuk mensurvei temuan Yoni di Dusun Serang. Yoni tersebut sudah dipastikan bagian dari peninggalan sejarah dari masa kerajaan Hindu sekitar abad 8-10 masehi.

Yoni biasanya ditemukan bersama Lingga. Namun ini hanya ada Yoni. Ini merupakan sarana ibadah umat Hindu. Bahkan dikaitkan dengan upacara memohon kesuburan. Sehingga biasanya lokasinya tidak jauh dari sawah. Ini membuktikan bahwa di sini pernah dihuni peradaban beragama Hindu," kata Winarto salah satu arkeolog dari BPCB Jateng.