Ratusan siswa SMKN 1 Sayung, terpaksa menggelar pembelajaran dengan sistem online (daring), sejak banjir rob menerjang sebagian besar wilayah Kecamatan Sayung, sejak Senin (23/5) lalu.
- Komunitas Ojol Ikut Bagikan Bansos Polres Untuk PKL Solobaru
- Kapolres Blora : Pengurusan Tipe SIM Apapun Lebih Mudah
- 196 Pos Pengamanan dan Posko Terpadu di Jawa Tengah, Siap Layani Pemudik
Baca Juga
Banjir rob yang merendam seluruh ruangan di SMKN 1 Sayung dengan ketinggian 30 - 50 cm. Akibatnya, proses belajar mengajar di sekolah yang terletak di Jalan Pantura Semarang - Demak KM14 tersebut, dilakukan dengan Sistem Online.
Kepala SMKN 1 Sayung, Santoso, mengatakan, sejak senin lalu, pihak sekolah meliburkan siswanya, namun tetap mengikuti pembelajaran online. "Pembelajaran kita laksanakan secara daring, karena akses dan kelas tertutup air, sehingga tidak dapat digunakan untuk proses pembelajaran," kata Santoso Kepala SMKN 1 Sayung, Rabu (25/5).
Menurut Santoso, solusi jangka pendek yang dilakukan pihak sekolah dengan mengeluarkan air rob menggunakan pompa air. Akan tetapi karena tingginya debit air dan letak geografis yang berada di dataran rendah,maka air sulit keluar dan masih menggenangi sekolahan.
"Solusi jangka pendeknya ya dengan pompa air. Kita butuh pompa yang cukup besar," ujarnya.
Rob pertama kali melanda SMKN 1 Sayung sejak tahun 2018 lalu.
Meskin sebanyak 817 siswa sudah terbiasa dengan kondisi itu. Namun rob yang terjadi kali ini merupakan yang terbesar dan paling tinggi.
"Semenjak dilanda rob, pihak sekolah sudah 5 kali mengganti pompa air. Semoga rob ini segera teratasi. Mohon perhatian pihak-pihak terkait, kasihan anak-anak kami," pungkas Santoso.
- Relawan 65 Demak Lakukan Peningkatan Kapasitas Penanganan Pemadaman Kebakaran
- Bulog-Pemda Jepara Salurkan 911 Ton Beras Untuk Masyarakat Terdampak PPKM
- Eks Kapolsek Semarang Tengah Kompol Gali Atmaja Jabat Wakapolres Batang