Kasubdit Penanganan Bencana Sosial dan Politik pada Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kementerian Sosial (Kemensos), Victorius Saut Hamonangan Siahaan mengaku diminta bantuan untuk distribusi goodie bag dari PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex.
- Dua Kurir Narkoba Ditangkap Bersama Ratusan Gram Sabu-Sabu dan Ribuan Ekstasi
- Kasus Tanah Munjul, KPK Telusuri Dugaan Pengelolaan Keuangan yang Tidak Sesuai Peruntukan
- Buntut Penyidikan Judol, Hotel Arrus Disegel
Baca Juga
Kasubdit Penanganan Bencana Sosial dan Politik pada Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kementerian Sosial (Kemensos), Victorius Saut Hamonangan Siahaan mengaku diminta bantuan untuk distribusi goodie bag dari PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex.
Hal itu disampaikan oleh Victorius saat bersaksi di persidangan pihak pemberi suap dengan terdakwa Harry Van Sidabukke dan Ardian Iskandar Maddanatja di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin siang (22/3).
Awalnya, Victor mengaku didatangi dua orang, pria dan wanita yang mengaku dari PT Sritex. Kedua orang itu datang ke kantornya dengan maksud ingin bertemu dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan Jaminan Sosial (LinJamsos) Kementerian Sosial (Kemensos), Pepen Nazaruddin.
Pria dari Sritex bernama Nugroho, sedangkan yang wanita bernama Tasya. Nugroho, kata Victor, sempat meminta bantuan kepadanya untuk pendistribusian goodie bag dari Sritex.
"Tugas saya itu bila ada vendor sembako yang butuh goodie bag. Ada 3 sumber, terkadang si vendor menyampaikan info dari saudara Joko PPK, ada yang dari petunjuk Pak Adi Wahyono, ada juga dari Tasya. 'Pak Victor kami butuh goodie bag sekian puluh ribu, sekian ribu'. Nah udah kami droping," ujar Victor di persidangan.
Barang goodie bag dari Sritex, kata Victor, disimpan di gudang milik Kemensos di daerah Kalibata, Jakarta. Victor menjelaskan, para vendor bansos sembako memesan dan melakukan pembayaran pembelian goodie bag langsung kepada Sritex.
"Jadi dikirim ke Kalibata itu hanya transit," kata Victor.
"Logikanya, kalau vendor sudah melakukan hubungan langsung dengan Sritex, kan Sritex bisa langsung kirim barang ke pembeli. Apa fungsi saudara atau Kemensos? Malah justru barangnya Sritex ada di situ (gudang Kemensos). Padahal di tahap pertama itu kan bandling 300 ribu," tanya Jaksa kepada Victor.
"Jadi begini pak, perjalanan dari Sukoharjo ke Jakarta itu butuh sekitar 1,5 sampai 2 hari. Nah terkadang ada vendor yang tiba-tiba terdesak butuh goodie bag. Nah dengan adanya goodie bag yang transit, bisa kami kirim kepada vendor," terang Victor.
Victor pun memperjelas bahwa gudang Kemensos hanya membantu transit barang goodie bag dari Sritex. "Saudara pegang kunci aja?" tanya Jaksa.
"Kira-kira begitu. Ada vendor yang butuh mendesak, kirim. Atau di gudang sudah kosong, sampaikan ke Tasya 'gudang sudah kosong supaya diisi lagi'. Demikian," tutur Victor.
Jaksa kembali mempertegas keterangan Victor soal gudang Kemensos hanya digunakan oleh Sritex sebagai tempat transit barang goodie bag.
"Apakah itu gudangnya Kemensos dipakai oleh Sritex untuk sebagai pooling?" tanya Jaksa dan diamini oleh Victor.
- Penutupan Holywings, Walikota Semarang : Kalau Nggak Mau Disegel, Tempat Hiburan Harus Patuh Aturan
- Terjadi Penusukan Di Jalan Imam Bonjol Semarang Dini Hari, Polisi Selidiki Pelakunya
- Diumumkan Ketua KPK, Rudi Hartono Iskandar Resmi Ditahan atas Perkara Pengadaan Tanah Munjul