Seluruh Pegawai KAI Daop 6 Yogyakarta Ikuti Program Vaksinasi

PT KAI Daop 6 Yogyakarta bekerja sama dengan beberapa instansi kesehatan daerah maupun provinsi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lakukan vaksinasi bagi seluruh pegawainya. Pelaksanaan kegiatan, dipusatkan di Balai Pelatihan Tekhnik Traksi (BPTT) Yogyakarta.


PT KAI Daop 6 Yogyakarta bekerja sama dengan beberapa instansi kesehatan daerah maupun provinsi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lakukan vaksinasi bagi seluruh pegawainya. Pelaksanaan kegiatan, dipusatkan di Balai Pelatihan Tekhnik Traksi (BPTT) Yogyakarta.

Total hingga periode 1 Juni 2021, sebanyak 2.782 pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Selain dipusatkan di Balai Pelatihan Tekhnik Traksi (BPTT) Yogyakarta, lokasi lain yang digunakan untuk vaksinasi antara lain RS Jiwa Surakarta, RSUD Klaten, Bidokkes Polda DIY, BPTT KAI dan Dinas Kesehatan Kulonprogo.

Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto sampaikan pegawai PT KAI yang divaksin berasal dari level manajemen hingga pelaksana di bidang operasional, frontliner, dan administrasi.

"Kegiatan vaksinasi ini tentu dibutuhkan dalam rangka percepatan proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia khususnya bagi para pegawai KAI,†jelas Supriyanto dalam rilis yang diterima RMOLJateng, Jumat (4/5).

Menurutnya dengan programvaksinasi ini bisa memberikan perlindungan terhadap para pegawai, sehingga tetap dapat memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan kereta api.

Saat ini jumlah karyawan PT KAI Daop 6 Yogyakarta berjumlah 5.484 karyawan. Mereka tersebar di seluruh wilayah Daop 6 Yogyakarta.

"Dari jumlah tersebut sebanyak 2.782, atau sebanyak 50,7% sudah mendapatkan vaksinasi," imbuhnya.

PT KAI sendiri terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait terkait percepatan vaksinasi bagi seluruh pegawai di berbagai wilayah kerja PT KAI. Sebab dalam kondisi seperti ini, kolaborasi dan sinergi antara lembaga pemerintah dan daerah harus berjalan cepat dan strategis.

"Ini momen krusial agar kita semua bisa mempercepat program Indonesia Sehat demi mendukung Indonesia Bekerja," tutup Supriyanto.