Semarang Hijab And Craft Expo 2019 Wujud Meningkatnya Trend Hijab Semarang

Meningkatnya gaya hidup muslimah memacu pertumbuhan industri pakaian dan kerajinan muslim di Semarang. Hal itu menjadi dasar acara Semarang Hijab and Craft Expo (SHE) 2019.


Dalam acara itu sedikitnya 60 eksibitor memajang produk  busana dan kosmetik muslim. Kemudian ada kerajinan tangan seperti perhiasan dan cenderamata.

Direktur Imperium Indonesia, Muhammad Reiza Makkawaru, mengatakan kegiatan tersebut merupakan helatan kedua yang digelar di Semarang.

Menurutnya, dengan potensi permintaan busana muslim terutama hijab yang terus meningkat, pihaknya melalui acara ini membidik transaksi senilai Rp. 200 juta per hari.

"Target itu cukup realistis mengingat hasil pameran yang sama tahun lalu ada sedikit di bawah target saat ini," katanya, Rabu (2/10) malam.

Kata Reiza, pameran ini rencananya digelar selama lima hari. Dalam pameran ini pihaknya mengutamakan produk UKM dari Jawa Tengah dan sekitarnya.

"Kalau melihat tren, perkembangan busana muslim dan industri kreatif cukup pesat. Jadi kami coba menjadi etalase UKM untuk pameran di sini, kami gandeng pemerintah kota yang punya data terkait UKM unggulan," imbuhnya.

Bertepatan dengan momentum Hari Batik iapun turut mengundang UKM dari sektor perajin batik.

Sementara itu, Plh Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut di Kota Semarang UKM dari sektor busana muslim dan hijab memang sedang tumbuh.

Hal itu ia dapati dari serapan program kredit wibawa pemkot Semarang yang mayoritas dimanfaatkan usaha kecil di lingkup tersebut.

"Karena memang sekarang mayoritas wanita muslim berhijab. Sedangkan yang namanya wanita pasti tidak akan merasa cukup meski lemarinya sudah penuh. Peluang itulah yang benar-benar dimanfaatkan pelaku industri kecil saat ini," imbuhnya.

Ia menjelaskan hingga saat ini kredit wibawa, kredit bunga rendah tanpa agunan untuk UMKM di Kota Semarang. Dengan besaran mulai Rp 5 juta hingga 50 juta program itu memang sudah disalurkan lebih dari Rp 11 Miliar.

"Jumlah itu sudah jauh meningkat dari tahun lalau yang hanya Rp 8,5 miliar. Harapan kami semakin banyak anggaran dikucurkan UMKM terutama sektor ini bisa tumbuh semakin cepat," pungkasnya.