Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Purbalingga melakukan fogging di Desa Kutawis Kecamatan Bukateja.
- BPJS Ketenagakerjaan Solo: Perlindungan Pekerja Belum Optimal
- Hendak Naik Kelas, RSUD Limpung Batang Kurang 8 Bed
- BPOM Latih AIFAESA Timor Leste Awasi Obat Dan Makanan
Baca Juga
Hal tersebut menyusul terjadinya sembilan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan satu kasus meninggal dunia karena DBD, Kamis (20/1). Fogging dilakukan untuk memutus penularan lebih lanjut dan mencegah terjadinya kejadian luar biasa (KLB)/ wabah.
Menurut Pemegang Program Pengendalian DBD DKK Purbalingga, Abidin Solihin, fogging dilakukan karena ditemukan kasus DBD.
Kemudian setelah dilakukan penelitian terkait indeks house di tempat kejadian peristiwa (TKP) ternyata sudah mencapai 50 persen. Padahal sesuai dengan ketentuan kementerian kesehatan fogging bisa dilakukan kalau indeks house sudah lebih dari 5 persen.
"Fogging seharusnya dilakukan kemarin Rabu (19/1), namun mengingat TKP berdekatan dengan area umum yakni dekat pasar kutawis dan dua madrasah maka fogging baru bisa dilakukan sekarang," ujarnya.
Sebelum dilakukan fogging, tambah Abidin, sebelumnya sudah dilakukan kegiatan sosialisasi pengendalian nyamuk menular yakni dengan gerakan PSN 3M Plus (pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras, menutup, mengubur barang-barang yang bisa untuk berkembang biak nyamuk).
"Dalam sosialisasi kami menggandeng unsur pemerintah desa, Babinsa, kepala Pasar Kutawis, Karang Taruna, kader PKK dan para kader kesehatan masyarakat desa serta tokoh masyarakat," katanya.
- Kasus HIV AIDS di Solo Meningkat Tiap Tahun, Semester Pertama Tahun 2022 Ada 120 Kasus
- Stok Oksigen Di RS Wongsonegoro Hingga Saat Ini Aman
- BPJS Kesehatan Pekalongan Dampingi Validasi Data Penambahan Peserta Baru