Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dibalut seminar nasional dan call for paper, mengambil tema "Tantangan Psikologi di Masa Depan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika" di Balairung Universitas, memperingati Dies Natalis ke-24.
- Siswa SD Muhammadiyah PK Solo Jelajahi Kearifan Lokal di Dua Desa Wisata
- Guru Non Formasi Tagih Janji Pemprov Jateng
- UNS Raih Dua Penghargaan dari Kemendikbudristek
Baca Juga
Dekan FPsi Dr. Sri Aryanti Kristianingsih, S.Psi., M.Si, M.H., Psikolog., mengatakan, FPsi memiliki visi pada tahun 2025 akan menjadi pusat keunggulan di Indonesia dalam pengembangan ilmu Psikologi dengan pendekatan lintas budaya guna membentuk minoritas berdaya cipta.
"Untuk mencapai hal tersebut Fakultas Psikologi melakukan Tri Dharma perguruan tinggi dengan diarahkan pada pendekatan Psikologi Lintas Budaya. Di samping itu, Psikologi Lintas Budaya juga menguji berbagai pengetahuan dalam mempelajari orang-orang dari berbeda budaya," ungkapnya, Selasa (4/7).
Sementara, Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, SE., M.Si.,Ak., mengatakan, capaian diperoleh Fakultas Psikologi di usia 24 tahun adalah seluruh program studi (prodi) telah terakreditasi A.
Rektor Intiyas menilai tema tersebut berkaitan dengan proses sejarah dari hakikat Satya Wacana merupakan kampus Indonesia Mini. Dia berpesan untuk menjaga persatuan dan kesatuan melalui berbagai aktivitas dijalankan Fakultas Psikologi.
"Saya berharap dari Fakultas Psikologi lahir riset-riset yang menjadi unggulan UKSW, yang tidak hanya lintas budaya tetapi juga lintas pendekatan," ungkapnya.
Dia menegaskan, riset unggulan dapat dicapai melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni integrasi penelitian, pengajaran dan pengabdian masyarakat.
Ketua Panitia Dies Natalis ke-24 FPsi, Emmanuel Satyo Yuwono, S.Psi., M.Hum., menambahkan, pelaksanaan seminar nasional dan call for paper merupakan salah satu wujud dilakukan untuk mencapai visi FPsi tersebut.
Berdasarkan tema Dies Natalis tahun ini, diharapkan mahasiswa semakin peduli dan peka terhadap lingkungan sekitar serta tidak menjadi manusia individualis.
Dalam seminar hari ini, dihadirkan dua narasumber mengupas tentang strategi dan metode penelitian untuk menjawab permasalahan berkaitan dengan Psikologi Lintas Budaya.
Adalah Prof. Drs. Koentjoro, M.BSc., Ph. D., Psikolog selaku Ketua Korps Pegawai (KORPAGAMA) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Dr. Joevarian Hudiyana Dosen selaku Sekretaris Program Studi Magister Sains Psikologi Universitas Indonesia.
Prof. Koentjoro mengupas tuntas mengenal penelitian Psikologi Lintas Budaya. Dosen Fakultas Psikologi UGM tersebut menyebutkan empat syarat jika ingin belajar tentang Psikologi Lintas Budaya yang menyangkut profesionalisme.
"Dari pengalaman saya terdapat syarat yang harus dimiliki oleh profesionalisme yaitu berani menghadapi objek, berani menanggung resiko dan berani menceritakan tindakan yang dilakukan pada orang terdekat. Kemudian yang terakhir berani menanggung resiko," paparnya.
Sementara itu, Dr. Joevarian menerangkan tren dalam penelitian Psikologi Lintas Budaya. Chief Editor pada Jurnal Psikologi Sosial tersebut juga menegaskan, penting setiap orang melihat kesamaan bahkan perbedaan dari Psikologi Budaya dengan Psikologi Lintas Budaya.
Menurutnya, terdapat tiga tren tentang penelitian Psikologi Lintas Budaya. Pertama perhatian terhadap pendekatan biologis, kedua perhatian terhadap masyarakat non weird yaitu penelitian yang tidak hanya melihat dari psikologi budaya barat saja melainkan secara menyeluruh. Lalu ketiga mengukur invariansi budaya melalui sebuah penelitian.
Selain kegiatan seminar nasional dan call for paper, rangkaian Dies Natalis ke-24 FPsi akan dilanjutkan pada hari Kamis (6/7) dengan kegiatan Jalan Santai Psikologi, Ziarah Makam Keluarga FPsi dan Alumni Berbagi. Sebagai puncak kegiatan, akan diadakan Ibadah Syukur pada Jumat (7/7) di Balairung Universitas dilayani oleh Pdt. Indrianto Adiatmo, S.Pd., M.Min., dari Gereja Kristen Jawa Dagen Palur.
- Sepakat Berdampak bagi Indonesia, UKSW dan UNPAR Berkomitmen Kerja Sama Tridharma
- Pengukuhan Paskibraka Bukan Sekadar Formalitas, Sekda Pati Selipkan Pesan Mengejutkan
- Polres Semarang Hadir Berikan Motivasi dalam Pesta Siaga Pramuka