Seminggu Sesudah Lebaran, Harga Bahan-bahan Pokok Di Semarang Normal 

Harga Berbagai Bahan-Bahan Pokok Di Beberapa Pasar Kota Semarang Pasca Lebaran Sudah Pada Tingkat Normal. Dicky A Wijaya/RMOLJateng
Harga Berbagai Bahan-Bahan Pokok Di Beberapa Pasar Kota Semarang Pasca Lebaran Sudah Pada Tingkat Normal. Dicky A Wijaya/RMOLJateng

Harga bahan-bahan pokok di Kota Semarang sudah pada tingkat normal seminggu sesudah Lebaran. Meski sebelum Lebaran ada beberapa kebutuhan pokok naik, akan tetapi harga-harga mereka sudah normal lagi setelah stok aman.


Stok bahan-bahan pokok pun cukup disaat permintaan masyarakat tinggi. Hasilnya, naiknya tidak terlalu lama, dan akhirnya turun dalam waktu seminggu sampai dua minggu. 

Setelah seminggu merayakan Lebaran, masyarakat juga masih cenderung untuk berbelanja bahan-bahan pokok lebih tinggi dibandingkan sebelum bulan puasa. Karena itu, pengawasan harga dan stok dilakukan berkala terus selama permintaan masyarakat sedang tinggi seperti setelah lebaran saat ini. 

"Kita akan melakukan pemantauan harga periodik rutin harian untuk antisipasi kenaikan inflasi. Harga dan stok diupayakan selalu terjamin setelah lebaran," kata Kabid Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Disdag Kota Semarang, Bahtiar Efendi, Selasa (16/04). 

Inflasi setelah Lebaran mungkin meningkat dan naik bila sampai stok bahan-bahan pokok tidak sebanding permintaan. Agar aman, maka pengendalian harus dijalankan untuk antisipasi dan lakukan evaluasi sewaktu inflasi menyebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok. 

Strategi dalam mengatasi naiknya harga, Bahtiar menegaskan, dilakukan mulai pemantauan sampai tahap evaluasi untuk menentukan kebijakan dari pemerintah daerah Kota (Pemkot) maupun Provinsi (Pemprov). Hasil pemantauan setiap hari, bakal dilaporkan untuk bahan evaluasi dalam pengendalian inflasi. 

"Tim pengendalian inflasi turun untuk memonitor karena harga dapat naik sewaktu-waktu. Apalagi, sekarang termasuk rawan inflasi, setelah lebaran stok kemungkinan besar belum sepenuhnya normal, sehingga bisa naik akibat inflasi," jelas dia.