Siap Bertanding untuk Bersanding di Jawa Tengah?

dok. rmol.id
dok. rmol.id

PERHELATAN akbar yang sebentar lagi dilaksanakan di Jawa Tengah (Jateng) yaitu pemilihan gubernur (Pilgub) Jateng. Yang bagian sebagian orang mengatakan sebagai ‘perang bintang’. Padahal sejatinya justru akan menjadi ajang ‘adu gagasan’ dua jenderal yang sama-sama ahli di bidangnya masing-masing.

Secara kualitas tidak dapat dipungkiri lagi dua jenderal ini sudah membuktikan di jajarannya masing-masing. Di kesempatan ini saya hanya ingin corat coret sedikit untuk memberikan ‘pandangan’.

Terutama kepada Timses-nya, tentang perilaku masyarakat Indonesia yang  gampang berempati. Dan pengalaman telah membuktikan, bahwa sistem membully lawan atau pasangan calon (Paslon) lain, justru biasanya akan menjadi bumerang buat Paslon itu sendiri.

Sering kita jumpai di medsos yang dengan mudahnya salah satu Timses menjelek-jelekkan Paslon lain, tanpa diikuti data yang akurat mereka-mereka ini sering terburu-buru memforward berita yang belum tentu benar.

Kenapa mereka ini mem-broadcast kemana-mana? Karena mereka ini merasa jadi ‘Ordal’ atau orang yang paling tahu duluan dari  Timses yang lain. Dan  parahnya, yang menerima informasi  ini,  ya tanpa di telaah dan tanpa dicek langsung di forward ke kawan-kawan yang lain.

Kalau hal semacam ini terjadi berulang-ulang, yang akhirnya justru bisa merugikan Paslonnya sendiri.

Jan jane (sebenarnya,RED) Timses  atau relawan yang mempunyai integritas itu cukup  menyiarkan program-program atau kegiatan-kegiatan atau keunggulan-keunggulan Paslonnya secara masif tentu dengan bahasa yang disesuaikan baik buat Baby Boomers maupun buat Milenial, termasuk Gen Z.

Di sisi lain, kalau melihat sisa waktu dan hasil polling saat ini, Paslon 1 yaitu Jenderal Andika dan Hendy masih punya kans atau peluang untuk mengejar ketertinggalan. Karena memang  mereka kalah ‘start’, terutama di luar Kota Semarang. 

Namun yang jelas di Pilgub Jateng kali ini sedapat mungkin bisa dijadikan percontohan daerah lain. Yaitu bagimana dua jenderal ini ‘siap bertanding untuk bersanding’.

Jadi bukan justru untuk bersaing. Karena dalam kontestasi pemilihan kepala daerah atau di Pilgub Jateng yang diikuti Paslon dengan latarbelakang ‘jenderal’ ini, sejatinya adalah ‘adu gagasan’ dan adu kecepatan untuk eksekusi. Selamat bertanding Jenderal!. [R