Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wali Kota dan Wakil Walikota di Kota Salatiga, rusuh. Suatu simulasi.
- Satpol PP Rembang Amankan 12 Anak Punk
- Berikut Proyek Unggulan Sukoharjo 2025
- Maruarar Tandatangani MoU Dengan Sheikh Qatar Untuk Penyediaan 1 Juta Hunian
Baca Juga
Kondisi ini lantaran diwarnai PSU (Pemilihan Susulan) di salah satu TPS (Tempat Pemungutan Suara) di wilayah Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Salatiga.
Kerusuhan ini akibat adanya ketidakpuasan salah satu pasangan calon (Paslon) yang kalah kemudian dikotori aksi massa pendukungnya yang terlibat aksi anarkis.
Tak aayal, kedua belah pihak terlibat bentrok dengan petugas keamanan yang terdiri dari TNI-Polri dan stakeholders terkait.
Suasana tersebut tergambar dari Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang digelar Polres Salatiga di Lapangan Bhayangkara Polres Salatiga, Kamis (22/08).
Giat Simulasi Sispamkota dipimpin Wakapolres Salatiga Kompol R Arsadi Kabul Safrianto. Terlihat, jajaran Forkopimda Kota Salatiga dengan peraga dari Personil Polres Salatiga yang didukung Aparat TNI, Satpol PP, Dishub dan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan stakeholders.
Pelaksanaan Simulasi Sispamkota dimulai saat kampanye terjadi permasalahan akibat adanya juru kampanye melakukan provokasi terhadap massanya.
Kerusuhan bermula saat massa yang tidak puas terhadap hasil rekapitulasi hasil pemilu di KPUD Kota Salatiga yang memenangkan Paslon A.
Saat TPS 07 di Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, ada permasalahan yakni seorang warga yang hendak menyalurkan aspirasinya namun sudah ditutup padahal belum waktunya penutupan dan hal tersebut menjadi catatan dari pihak Panwascam (Panitia Pengawas Kecamatan) yang kemudian menyarankan pelaksanaan di pemilihan susulan (PSU) setelah proses perhitungan suara.
Akibat provokasi massa melakukan tindakan anarkis dan melakukan tindakan pengrusakan fasilitas di kantor KPU dan menjalar melakukan tindakan penjarahan disejumlah objek vital yang ada di Kota Salatiga.
Massa yang bertindak anarkis berhasil diatasi melalui berbagai tahapan penggunaan kekuatan yang diperagakan.
Dengan eskalasi yang terus meningkat tersebut kemudian Polres Salatiga menggelar Sispamkota (Sistem Pengamanan Kota) guna menciptakan situasi aman kondusif kembali di Kota Salatiga.
Berkat kesiapsiagaan Polres Salatiga bersama TNI dan stakeholders terkait berhasil mengendalikan situasi kamtibmas di Kota Salatiga berangsur kembali aman dan kondusif.
Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari melalui Kabagops, Kompol Mochammad Zazid selaku Kepala Pengendali Latihan, mengatakan kegiatan ini merupakan skenario penanganan kerusuhan massa pada saat nanti Pilkada di Kota Salatiga.
Adanya simulasi ini menunjukkan seluruh personil terlibat dalam pengamanan pemilu sudah memahami tugas pokoknya khususnya dalam tahapan penggunaan kekuatan menghadapi situasi rawan yang terjadi pada setiap tahapan Pilkada.
"Tindakan pengamanan yang dilakukan Polres Salatiga yang didukung Jajaran TNI dan Stakeholder terkait harus disesuaikan dengan Standart Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditentukan dalam penanganan aksi anarkis," tandas Kompol Mochammad Zazid.
- 3 Pejabat Tinggi Grobogan Dilantik, Satu Diantaranya Menjabat Sebagai Kepala Dinas Kesehatan
- Curah Hujan Tinggi, Tanah Longsor Menghempaskan Dapur
- Gotong Royong Masyarakat Bersama TNI, Polri Dan BPBD Membersihkan Puing-Puing Dapur Warga