Semarang - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng melalui ruang diskusi terbuka bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Diponegoro (BEM Undip) ajak keterlibatan para mahasiswa merangkai solusi konstruktif dengan generasi muda. Acara pada Minggu (04/05) ini juga untuk mahasiswa menyampaikan pertanyaan, aspirasi, dan masukan terhadap pembangunan Kota Semarang ke depan.
- Kick Off Desakti, Bupati Banjarnegara Luncurkan Desa Antikorupsi 2025
- Gebrakan Gubernur Luthfi Percepat Kinerja Dengan Ubah Susunan Pejabat Tinggi!
- Bupati Sukoharjo Canangkan Unit Kerja Zona Integritas Dan Desa Antikorupsi
Baca Juga
Menurut Agustin, Wali Kota Semarang, anak-anak muda mahasiswa punya tugas menyumbangkan pemikirannya ikut membantu pembangunan bangsa.
“Ini membuktikan bahwa Undip hadir bukan sebagai pengamat, tetapi sebagai pelaku dalam narasi besar pembangunan bangsa,” ucap Agustina.
Selingan Wali Kota Semarang inipun juga bercerita pengalaman dirinya dulu saat masih muda sebagai mahasiswa di Undip.
Demi memberikan semangat bagi para mahasiswa, Agustina juga mengutip pidato Rektor Undip pada pelantikan BEM beberapa waktu lalu yang menyebut genetik Undip adalah juara.
Dirinya setuju dan menyebut statement itu bukan sekadar kutipan melainkan jati diri yang mencerminkan keberanian, religiusitas, serta semangat untuk melawan ketidakadilan dan berpartisipasi aktif. Sambil dirinya bercerita zaman kuliahnya dahulu yang juga aktif menjadi aktivis kampus.
"Organisasi bukan sekadar rapat dan proposal, tapi jalan panjang yang penuh ketekunan dan ketabahan," ungkapnya.
Kehadirannya diantara para mahasiswa, Wali Kota Agustin, menurutnya, juga bermaksud ingin memastikan bahwa kebijakan kota ke depan benar-benar menjawab kebutuhan pemuda, termasuk mahasiswa.
Salah satu bahasan dalam diskusi ini, Agustin menegaskan tuntutan kepemimpinan kini bukan hanya hadir, tetapi membentuk arah dan menciptakan perubahan. Tanpa bantuan masyarakat apalagi generasi muda, tentu bakal sia-sia.
Selain forum ini, Pemkot Semarang juga telah membuka ruang-ruang partisipasi melalui Musrenbang pemuda, Musrenbang disabilitas, Musrenbang perempuan, dan Musrenbang pariwisata sebagai bentuk komitmen mewujudkan pembangunan yang inklusif.
Dalam sesi diskusi, sejumlah isu strategis diangkat mahasiswa, termasuk pengembangan budaya dan pariwisata dari hasil analisa, seperti masukkan mahasiswi FIB Undip. Segera saat itu juga, Agustina merespons dan menyatakan, Pemerintah Kota Semarang akan komitmen mengembalikan berbagai kegiatan yang mengangkat narasi budaya lokal.
“Budaya adalah titik penting yang harus dikedepankan, harus ada simbol budaya apa yang kita angkat dan dikomunikasikan. Seperti dalam film Korea, kita juga harus serius mengangkat budaya secara detil dan terstruktur,” ujarnya.
Seorang mahasiswa FIB, Randy, menyoroti minimnya transportasi publik ke wilayah Tembalang. Menjawab itu, Wali Kota menyampaikan bahwa keterbatasan armada menjadi kendala utama. “Sudah enam tahun belum ada pembelian bis baru. Semoga anggaran mencukupi atau bisa dicarikan mitra investor. Trayek ke Tembalang penting, dan perlu solusi sistemik dari titik-titik strategis seperti Patung Diponegoro,” jelasnya.
Isu lingkungan juga menjadi sorotan. Ganda, mahasiswa FMIPA, menyoroti pencemaran logam berat akibat aktivitas industri. Menanggapi hal ini, Wali Kota menjelaskan bahwa penanganan lingkungan menjadi prioritas RPJMD baru. “Benar IPAL belum cukup. Akan ada kajian besar untuk program aksi 2026, termasuk pengadaan alat ukur pencemaran dan inspeksi industri. Tahun ini juga terus ditambah area hijau melalui hutan kota,” tuturnya.
Atas kesempatan didapatkan dengan diskusi bersama, Wali Kota Semarang mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terutama kampus dan para mahasiswa. Menurutnya, aspirasi mahasiswa menjadi masukan berharga.
“Tagline pembangunan lima tahun ke depan adalah perekonomian maju, berkeadilan sosial, dan lestari. Maka, semua suara—termasuk dari mahasiswa—harus menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan,” katanya.
- Pemkab Rembang Merespon Keberatan Nelayan Terkait Pemasangan VMS
- Menteri Dudy Purwagandhi Terbukalah Menerima Masukan, Jangan Alergi Dengan Pemerhati Dan Penggiat Transportasi!
- Kasus Penipuan Dan Penggelapan Senilai Rp720 Juta Berhasil Dibongkar Polres Boyolali