Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi menyinggung soal Dokter Muda (Koas) yang 'ngamuk' di RS di Medan saat memberikan pengarahan kepada ratusan Juru Parkir (Jukir) di Halaman Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Salatiga, Jumat (14/4).
- Olahraga Rutin Di Tengah Pandemi, Tahanan Polres Kebumen Belum Boleh Dibesuk
- Ratusan Santriwati Ponpes Darul Ulum Batang Diajari Cara Tangkal Kekerasan Seksual
- Pemkot Semarang: Atasi Persoalan Tahunan Demi Kenyamanan Masyarakat Dan Stabilitas Perekonomian Kota
Baca Juga
Kehadiran Sinoeng sekaligus mengisi Apel Kesiapan Jukir Kota Salatiga dalam rangka Menyambut Libur Hati Raya Idul Fitri 1.444 H.
Turut hadir dalam Apel, Kepala Dishub Kota Salatiga Sri Satuti dan Kasat Lantas Polres Salatiga AKP Betty beserta jajaran.
Tercatat, total Jukir yang mengikuti Apel digelar Dishub Salatiga sebanyak 365 petugas.
Disampaikan Sinoeng, akan banyak kendala yang akan dihadapi Jukir ditengah tugas pada saat arus mudik dan balik lebaran 1.444 H, khususnya.
"Bapak semua tahu Dokter Muda (Koas) ngamuk karena miskomunikasi soal parkir, viral di tiktok. Fakta di media sosial itu memang kejam. Dari kejadian itu, saya berpesan bapak semuanya jangan sampai terpancing. Sehingga, hindari hal tersebut," ungkap Sinoeng.
Pada saat Libur Lebaran mendatang, ia memastikan akan banyak tamu yang datang ke Kota Salatiga. Sejalan dengan hal itu, akan banyak juga perilaku warna pendatang ke Kota Salatiga.
"Bapak Jukir akan banyak menemukan perilaku dalam mengatur parkir, jangan di tanggapi. Yang paling menyakitkan, akan menyinggung soal uangnya. Karena perilaku luar kota (warga pendatang) juga soal potensi membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu jangan lepas kontrol dan komunikasi dengan Dishub dan Satlantas Polres Salatiga," terangnya.
"Saya akan menugaskan untuk pantau semuanya. Saya sendiri akan pulang setelah Open House siang," lanjut Sinoeng.
Pj Wali Kota juga menyinggung Kota Salatiga saat ini viral, pasca penerima predikat Kota Tertoleran ke-2 di Indonesia.
Dengan predikat itu, ia mengingatkan agar Jukir juga bersikap ramah, santun dan bertoleransi.
Di waktu yang sama, Kepala Dishub Sri Satuti menyebutkan Jukir di Salatiga memiliki peran penting baik melayani pengunjung maupun membantu pengaturan lalu lintas.
"Walau pun Hari Raya, tidak ada kenaikan tarif tetap seperti biasa. Dan kita harus bisa melayani secara humanis, walaupun akan ada peningkatan kendaraan," ujarnya.
Ia menyebutkan, jika diperkirakan lonjakan arus mudik tahun ini lebih dari 40 persen, dibandingkan tahun lalu.
Satuti juga menyinggung soa wabah pandemi Covid dan meminta jukir untuk tetap waspada.
Diakhir arahannya ia menyinggung soal perhatian kepada Jukir di Salatiga.
"Kami akan lebih memperhatikan Jukir di Salatiga sebagai gatda terdepan PAD di Kota Salatiga. Bukan janji tapi usaha yang akan kami upayakan kepada para jukir," pungkasnya.
- BPJS Ketenagakerjaan Berikan Santunan Bagi Dua Perangkat RT/RW Yang Meninggal
- Dikeluhkan Warga Tercemar Limbah, DLH Rembang Bakal Survei Lokasi Pekan Depan
- Kepala BPKP Diminta Bantu Perbaiki Data Kemiskinan Jateng