Pemkot Solo meluncurkan Bus Batik Solo Trans atau BST dan bus wisata yang melintas di wilayah Solo Baru, Sukoharjo.
- Tol Semarang-Demak Dinilai Jadi Solusi Banjir
- Wali Kota Yuliyanto Bersama Penyintas Covid-19 Bagi Paket Sembako
- Kejari Batang Didemo Ratusan Orang, Tuntut Penyelesaian Berkas Kasus Tanah Depok
Baca Juga
Koridor 5 akan melewati wilayah Solo Baru sedangkan koridor 6 hingga wilayah Bekonang.
Selain itu juga diluncurkan e-money sebagai sarana pembayaran BST koridor 5 dan 6 (masing-madimg koridor 3 armada) untuk sementara digratiskan.
Secara resmi Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa dan Bupati Sukoharjo Etik Suryani meluncurkan moda transportasi bus Solo Raya 'Batik Solo Trans' koridor 5 dan 6.
Hal tersebut untuk menindaklanjuti kesepakatan antara kedua pemerintah daerah terkait dua koridor BST yang beroperasi sampai Sukoharjo.
Wawali Solo, Teguh Prakosa berkomitmen, menyediakan angkutan massal yang terjangkau dan efisien untuk mendukung transportasi ramah lingkungan dengan mendorong masyarakat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
"Batik Solo Trans (BST) merupakan bentuk kepedulian dari pemerintah untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat yang aman, nyaman dan terjangkau," jelasnya Kamis (30/12).
Dia melanjutkan, penambahan armada di dua koridor, 5 dan 6 diharapkan untuk mempermudah aksesibilitas masyarakat pengguna Batik Solo Trans. Karena makin banyaknya armada BST diimbangi dengan integrasi rute operasional yang semakin luas.
"Diharapkan mampu menunjang dan memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat Surakarta," lanjut Teguh.
Kedepannya dirinya berharap dengan penambahan koridor baru bisa segera diimplementasikan menyusul koridor 5 dan 6. Dengan begitu masyarakat yang akan melakukan pergerakan dan fasilitasi armada pariwisata akan menerima manfaatnya.
"Dengan angkutan aglomerasi melalui BST akan mengungkit pertumbuhan ekonomi, pariwisata dan kegiatan budaya," imbuhnya.
Sementara itu Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Direktur Angkutan Jalan, Suharto pada kesempatan tersebut tersebut mengapresiasi Kota Surakarta yang telah menyediakan angkutan aglomerasi yang semakin meningkat dengan melebarkan sayapnya hingga 6 koridor.
Kota Solo sendiri kini menjadi rujukan dari kota–kota seluruh Indonesia yang mengembangkan angkutan umum massal. Banyak pemerintah daerah yang ingin belajar bagaimana manajemen, bagaimana pengelolaan konsep angkutan massal secara buy the service dari Pemkot Solo.
“Saat ini sudah ada 10 kota yang mengembangkan angkutan massal dengan konsep buy the service termasuk Kota Solo," tandasnya.
Usai diresmikan, Wakil Wali Kota dan Bupati Sukoharjo beserta rombongan melakukan uji coba berkeliling sekitar Balai Kota Surakarta melewati Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Slamet Riyadi Surakarta.
- DPRD Jateng Beri Saran Kuatkan Sektor Pertanian, Unggulan Berbagai Kemajuan Lahir
- 231 Pegawai Pemkab Wonogiri Dimutasi
- Pj Bupati Batang Kritik Pendapatan Parkir di Tengah Pelantikan Pejabat Eselon 2