Solopeduli kembali menyalurkan ratusan hewan kurban hingga ke pelosok daerah. Kali ini menggandeng menggandeng beberapa mitra, seperti BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji), RS JIH Solo dan beberapa mitra lainnya.
- Semarang Barat Komitmen Menjadi Kecamatan Layak Anak
- 17 Tahun Aksi Kamisan, Pelanggaran HAM Masih Jadi Persoalan Serius
- Hendi Minta Baznas Bangun Kepercayaan Masyarakat
Baca Juga
"Sampai saat ini sudah tercatat ada kurang lebih sebanyak 500 ekor kambing dan 100 ekor sapi, dan kemungkinan besar jumlah masih akan terus bertambah. Jumlah tersebut terdiri dari kurang lebih 854 Shohibul Qurban," kata Harjito, Direktur Pendayagunaan Solopeduli, Rabu (21/7).
Dia mengatakan, daging kurban tersebut sebelum disalurkan sudah diolah dalam bentuk abon supaya praktis dan awet.
"Pendistribusian hewan kurban pada tahun 1442 H kali ini dilakukan sesuai dengan aturan dari pemerintah, karena di masa pandemi. Sudah dua tahun ini SOLOPEDULI menggulirkan program Qurban sapi yang diolah menjadi abon," kata Harjito.
Sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai pelaksanaan penyembelihan hewan kurban pada tahun ini karena masih masa PPKM darurat, SOLOPEDULI tetap menjalankan pendistribusian hingga ke pelosok daerah sesuai dengan protokol kesehatan dan penyembelihan dilakukan pada hari tasyrik.
"Pengolahan abon ini tentunya menjadi salah satu upaya SOLOPEDULI dalam mengurangi kerumunan saat penyembelihan hewan kurban," jelasnya.
Pengelolaan abon dilakukan di RPH (rumah potong hewan) terpercaya dengan pengelolaan secara syar'i dan sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditentukan
Selain itu, hewan kurban dan abon akan salurkan dengan sasaran daerah pelosok yang sama sekali tidak ada yang berkurban. Dari data yang tercatat, salah satu wilayah yang menjadi sasaran pendistribusian adalah Tegal, Cilacap, Purworejo dan beberapa wilayah lainnya khusus untuk kambing.
- Kapolres Sukoharjo Serahkan Penghargaan Pemenang Lomba Tiga Pilar dan Lomba Film Pendek
- ANTV: Sejarah Media Elektronik Yang Menghibur Dengan Slot Jurnalistik Yang Kuat
- Tak Sesuai Target, Progres Pembangunan Puskesmas Bulusan Baru 35 Persen