Kritik Ekonom Senior DR Rizal Ramli atas kebijakan impor Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, berujung somasi.
- Ganjar Pranowo Ceritakan Sejarah Ikut Lahirkan UU Kewarganegaraan
- Kerja sama Politik Dinilai Jadi Faktor Krusial Mendukung Indonesia Emas 2045
- Serius Rebut Kursi Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Makin Intens Bangun Koalisi
Baca Juga
Analisis politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun, menegaskan somasi tersebut membuka ruang tafsir negatif dari publik di era demokrasi digital ini di mana ruang kritik seharusnya terbuka lebar.
Tidak dibarengi dengan langkah somasi yang terkesan membendung kritik dari kaum intelektual," kata dia kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/9).
Ubedilah mengatakan, pola seperti ini terus terjadi maka efeknya akan mengurangi angka indeks demokrasi Indonesia. Sebab kritik adalah bagian penting dari freedom of speech atau kebebasan berpendapat.
Dan kebebasan berpendapat itu indikator penting dari indikator indeks demokrasi," tegas Ubedilah.
Saya kira partai Nasdem sebagai pendukung penguasa perlu arif dalam merespon kritik dari tokoh intelektual. Jangan sedikit-sedikit diperkarakan," demikian Ubed.
- Ada Enam Segmen Dalam Debat Terbuka Pilkada Grobogan 2024, Apa Saja?
- PMII Solo Kecam Tindakan Represif Aparat kepada Warga Wadas
- Memasuki Masa Tenang, Masih Banyak APK Terpasang Di Wonogiri