Sopir truk tronton, Heru Susanto, yang tertabrak kereta api (KA) Brantas di perlintasan Jalan Madukoro Raya Semarang kembali menjalani pemeriksaan di Satlantas Polrestabes Semarang.
- Ruang Puntadewa RSJD Arif Zainuddin Solo Terbakar
- Kecelakaan Sepeda saat Pantau Prokes, Ganjar Jalani Operasi
- Korban Terbanyak Karyawan Pabrik, Kapolres Sebut Korban Sementara Tiga Tewas
Baca Juga
Heru mengakui bahwa truk sempat nyangkut sebelum disambar oleh KA Brantas. Dia menyebut awalnya truk bernomor polisi B 9943 IG itu sempat mogok diperlintasan.
Setelah menyala, truk sempat nyangkut dan kembali mogok.
"Mogok di rel kedua, mati mesin. Terus nyangkut pas saya nyalain mesin, satu meter jalan, mati lagi. Saya dengar ada orang teriak nyuruh saya keluar dari truk," kata Heru di Kantor Satlantas Polrestabes Semarang, Semarang Barat, Jumat (21/7).
Dia juga mengaku bahwa baru mendengar sirine setelah berhasil melewati satu rel. Jalan di sana memang diketahui menanjak dan rawan bagi truk lowbed.
"Saya dengar sudah masuk rel pertama itu, dengar sirine," katanya.
Heru mengakui dirinya salah karena melewati jalur yang seharusnya tak boleh dilewati. Hal itu dilalui karena merupakan jalur alternatif yang bisa memangkas waktu.
Dia juga mengaku sudah dua kali melintas di perlintasan Madukoro dengan truk yang sama. Namun, baru kali ini dirinya mengalami masalah hingga mengakibatkan kecelakaan kereta api.
"Dua kali ini dari Tugu mau ke Johar, ambil crane mau diantar ke Solo," ujar Heru.
Heru juga membantah bila dia dan kernetnya sempat disebut melarikan diri. Dirinya mengaku berada di TKP hingga pukul 00.30 WIB.
"Saya ke utara rel, saya lihat kejadian itu. Lemes, karena trauma, saya duduk di luar garis polisi. Saya gak melarikan diri, menunggu pengurus datang ke lokasi," pungkas Heru.
- Perahu Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang Di Pantai Kemiren Cilacap
- Tiga Motor dan Empat Sepeda Angin Hangus di Kabakaran Tanggungharjo Grobogan
- Pemutakhiran: Banjir Surut, Warga Genuk Mulai Bisa Normal Lakukan Aktivitas