Sri Tewas Ditusuk Gunting Gara-gara Uang Rp 500 ribu

Pembunuhan di perumahan Witjitraland kelurahan Langenharjo kecamatan Kendal membuat geger warga sekitar, Senin(18/2). Dalam reka ulang terungkap pelaku tega menghabisi nyawa teman wanitanya gara-gara uang sebesar 500 ribu.


Setelah menghabisi nyawa Sri Setyowati (48), pelaku  Ashar (31) warga perumahan Witjitraland, Langenharjo itu tega dan membuang mayat Sri ke Kalibodri.

Pelaku mengungkapkan bahwa kejadian itu bermula saat korban datang ke rumahnya pada Rabu (13/2) siang lalu untuk membicarakan masalah jual beli.

Pembicaraan yang awalnya santai berubah menjadi cekcok antara pelaku dengan korban. 

Cekcok maut ini berawal saat korban menyinggung pemasalahan uang komisi sebesar 500 ribu yang diberikan korban kepada pelaku dari perjanjian bisnis jual beli rumah yang pernah dilakukan beberapa waktu yang lalu.

"Awalnya obrolan santai soal barang-barang yang dia mau jual.  Tiba-tiba dia ungkit-ungkit lagi masalah komisi yang pernah diberikan ke saya untuk menjualkan rumah karena dahulu rumahnya tidak jadi terjual. Kami berdua ribut dan dia terus desak saya, "ungkapnya.

Korban terus mendesak pelaku untuk mengembalikan uangnya dan mengancam akan menagih ke istri pelaku kalau tidak mengembalikannya.

"Saya ngga mau kembalikan duit itu tapi dia malah mau minta ke istri saya.  Saya emosi dan spontan marah terus nusuk dia pakai gunting. Saya tusuk berapa kali ngga ingat, " jelasnya.

Setelah dibunuh, korban dipindahkan ke kamar mandi rumah kosong di sebalah rumahnya.

Ashar juga sempat menuangkan kopi dan kapur barus ke tubuh korban untuk mengurangi bau busuk yang mulai muncul dari tubuh korban.

Pelaku membawa mayat korban yang sudah dimasukkan ke dalam karung ke jembatan kalibodri pada Sabtu (16/2) dinihari.

Mayat korban dibuang dari atas Jembatan Kalibodri untuk menghilangkan jejak pelaku. 

Kemudian pelaku pergi menuju rumah kakaknya di Semarang.

Tetangga depan rumah pelaku, Yuni,  mengatakan bahwa pelaku dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

Namun pelaku dikenal sebagai warga yang ramah dan sering menyapa tetangga jika keluar rumah.

"Dia tinggal disini sendiri, istrinya tinggal bersama orangtuanya. Hari Rabu sore itu pelaku juga sempat sholat berjamaah di Masjid," katanya.

Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Nanung Nugroho, mengatakan bahwa kejadian itu dapat terungkap setelah pelaku ditemani keluarganya menyerahkan diri di Polsek Genuk Semarang dengan mengakui tindakan jahatnya.

Polsek Genuk berkoordinasi dengan Polres Kendal dan menyerahkan pelaku untuk dilakukan pemeriksaan.

Setelah dilakukan pemeriksaan,  pelaku melakukan 37 adegan dalam pra rekonstruksi di lokasi kejadian.

"Motifnya masih kami dalami dan keterangan sementara masalah utang. Bisa saja ada motif lain tapi nanti tunggu mayat korban ketemu dan hasil visumnya, " katanya.

Polres Kendal meminta bantuan BPBD Kendal untuk melakukan pencarian mayat korban disepanjang Kalibodri.