Satya Wacana Salatiga (SWS) tim basket kebanggaan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menargetkan masuk babak play off dalam laga di Basketball League (IBL) musim 2024.
- Timnas Kalah 2-0, Orang Tua Pratama Arhan Minta Maaf
- PJ Bupati Kudus ‘Dipaksa’ Warga Datang di Taman Bumi Wangi, Ini Tujuannya
- Puan Tunggu Kabar Kedatangan Pemimpin Korut Di Pembukaan Asian Games
Baca Juga
"Dengan adanya tambahan pemain asing dari Amerika dan seorang pemain naturalisasi, kami menargetkan ini bukan tanpa perhitungan dan bukan juga hal yang mustahil," kata Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur dan Perencanaan (WR KIP) Priyo Hari Adi, S.E., M.Si., Ph.D., Ak, sebagai Narasumber Konferensi Pers SWS di Kampus UKSW, Senin (15/1).
Turut Hadir Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kewirausahaan (WR RIK) Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom, coach Jerry Lolowang. Serta, seluruh pemain SWS.
Hal senada disampaikan coach Jerry Lolowang. Bahwa management menargetkan SMS masuk di Play Off menjadi seluruh pemain SWS dalam laga IBL.
Ia juga menyinggung, bagaimana kerja keras SWS bisa mendatangkan bintang termasuk pemain naturalisasi.
"Satu hal positif di liga kita, sangat kompetitif. Target ini sudah di bahas managemen dan mempersiapkan (target) itu itidak mudah. Setiap game dipikirkan satu demi satu. Meski sangat sulit mencapai kemenangan satu demi satu," ungkap Cosh Jerry.
Dukungan publik dinilai Cosh Jerry menambah nilai plus dan akan membuat pertandingan lebih menarik lagi.
"Bala Satya Wacana sangat mensupport, jadi pemain ke-13 di lapangan. Pemain ada satu visi, dan misi. Tapi saya tidak bisa menjanjikan namun menang kalah nomor dua, yang penting Bala Satya wacana bisa memberikan dukungan langsung," terangnya.
Terkait satu pemain naturalisasi, ia memastikan saat ini masih berproses. Karena jumlah naturalisasi terbatas. "Ada satu pemain yang belum dapat sebutkan namanya. Saya yakin ada satu pemain ini akan lebih kompetitif," imbuhnya.
Seorang pemain SWS Hengky mengaku fokus dengan target. Game demi gema membuat ia dan pemain SWS lebih kompak. "Satya wacana sekarang berbeda, lebih dewasa," pungkasnya.